Zat Gizi Yang Penting Bagi Ibu Hamil

Perkembangan dan pertumbuhan janin selama ibu hamil sangat dipengaruhi oleh ketersediaan zat gizi dalam tubuh. Ketersediaan ini sangat tergantung pada makanan. Oleh karena itu asupan zat gizi bagi ibu hamil harus ditingkatkan diatas kebutuhan wanita yang tidak hamil.  Berikut ini akan diuraikan secara singkat zat gizi apa saja yang diperlukan oleh ibu hamil beserta jumlah yang dianjurkan untuk dikonsumsi.

1). Kalori, jumlah kalori yang diperlukan selama proses kehamilah berasal dari karbohidrat, seluruh protein, lemak yang terhimpun didalam ibu dan janin serta energi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh meliputi sekitar 75.000 kilo kalori, atau tambahan sekitar 300 kilo kalori per hari. Angka itu kira-kira mengandung 15 persen diatas kebutuhan normal wanita (tidak mengandung). Jumlah tersebut dibutuhkan hanya untuk kebutuhan ekstra untuk olahraga dan sebagainya. FAO/WHO (1973) merekomendasikan untuk gizi ibu yang sedang mengandung adalah tambahan150 kalori setiap bulan untuk 3 bulan pertama dan tambahan 350 kalori untuk 6 bulan terakhir.

Wanita hamil yang sehari-harinya melakukan pekerjaan ringan memerlukan tambahan energi rata-rata 200 kal/hari dan bagi yang melakukan pekerjaan berat nilai BMR (Base metabolisme Rates), angka yang diperlukan angka berat badan idaeal menurut tinggi badan wanita tersebut dalam keadaan tidak hamil. Wanita hamil yang berat badannya dibawah normal, perhitungan nilai BMR menggunakan angka berat badan minimal sehat.

2) Protein
Kebutuhan protein diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan plasma ibu, rahim atau uterus, payudara, demikian juga sintesa protein dalam janin dan plasenta. Bila dihitung secara sederhana semua protein yang terdapat dibagian tersebut, dapat diketahui bahwa masih harus diperlukan protein ekstra sebanyak 10 gr per hari yang harus ditambahkan dan dikonsumsi ibu. Protein disimpan dan ditimbun oleh organ-organ lain seperti didalam otot-otot.

Seperti halnya keperluan energi, untuk keperluan akan protein juga memerlukan tambahan yaitu :

a). Hamil trisemester pertama : + 1,2 gram/hari

b). Hamil trisemester kedua : + 6,1 gram/hari

c). Hamil trisemester ketiga : + 10,7 gram/hari

Sedapat-dapatnya ½ protein yang dibutuhkan berasal dari hewan dan selebihnya dapat diambil dari tumbuh-tumbuhan. Kekurangan protein dapat menimbulkan anemia, toxemia gravidarum, oedema dan praematuritas.

3) Kalsium dan Fosfor
Kalsium dan fosfor dipergunakan untuk pembentukan tulang-tulang janin (Obstetri fisiologi, 1983). Kadar kalsium dalam darah wanita hamil menurun drastis sampai 5% dibandingkan wanita yang tidak hamil. Secara komulatif, janin menimbun kalsium sebanyak 30 gram, dengan kecepatan 7, 110, dan 350 mg masing-masing pada trisemeste I, II, dan III.

Asupan yang dianjurkan kira-kira 1200 mg/hari bagi wanita hamil yang berusia diatas 25 tahun dan cukup 800 mg untuk mereka yang berusia muda. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya seperti whole milk, skimmed milk, yoghurt, keju, udang, sarang burung, sarden dalam kaleng serta beberapa bahan makanan nabati seperti sayuran warna hijau tua.

4) Vitamin
Kekurangan vitamin pada ibu hamil akan menimbulkan abortus dan kelainan bawaan (pada binatang percobaan) tetapi pada manusia pengaruh tersebut belum terbukti, tetapi bagaimanapu vitamin perlu untuk kesehatan yang optimal.

a). Vitamin A, diperlukan untuk menambah daya tahan terhadap infeksi.

b). Vitamin B kompleks, terdiri dari vitamin B1 (thiamin), riboflavin, asam nicotin, vitamin B6, vitamin B12 dan pyridoxine.

c). Vitamin B1 adalah vitamin anti neuritis , asam nicotin bersifat anti pellagra, sedangkan kekurangan Riboflavin (Vitamin B2) diantaranya menyebabkan cheilosis

d). Vitamin B12 (kobalamin), diantara vitamin B kompleks, vitamin B12 memang unik karena sangat jarang didapat dari tanaman, tetapi banyak di dalam daging atau produk olahan dari binatang. Bersama asam folat, vitamin ini mensintensis DNA dan memudahkan pertumbuhan sel. Vitamin ini penting sekali untuk pertumbuhan dan perkembangan normal dan keberfungsian sel-sel sumsum tulang, sistem persarafan, dan saluran cerna.

Tubuh dapat menyimpan B12 didalam hati dalam jumlah yang adekuat untuk persediaan selama 5 tahun. Itulah sebabnya defisiensi berat jarang terjadi. Pangan sumber vitamin B12 ialah hati, telur, ikan (terutama tuna), kerang, daging, unggas, susu dan keju. Faktor yang mengganggu penyerapan vitamin ini adalah alkohol, pil KB dan senyawa tertentu dalam rokok.

e). Vitamin C, selain mencegah skorbut, penting sekali untuk pertumbuhan janin.

f). Vitamin D, kekurangan vitamin D selama hamil berkaitan dengan gangguan metabolisme kalsium pada ibu dan janin. Gangguan ini berupa hipokalsemia dan tetani pada bayi lahir, Hipoplasia enamel gigi bayi, dan osteomalasia pada ibu. Kejadian ini dapat ditekan dengan pemberian 10 µg (400 IU) per hari. Kekurangan vitamin D kerap kali menjangkiti wanita hamil yang bermukim didaerah yang hanya sedikit bersentuhan dengan sinar matahari sehingga sintesis vitamin D dikulit jarang terjadi.

f). Vitamin E, penting untuk reproduksi dan pertumbuhan embrio.  

5). Zat Besi.
Volume plasma meningkat secara cepat selama masa awal dan pertengahan kehamilan dan tidak meningkat lagi pada bebeapa minggu terakhir sebelum kelahiran. Pada waktu itu volume plasma telah meningkat 50% dari volume plasma wanita tidak hamil. Bila Zat besi tidak ditambahkan, maka volume eritrositnya meningkat 20%. Karena itu konsentrasi hemoglobin menurun drastis selama masa kehamilan dan anemia merupakan hal biasa ditemukan pada wanit hamil.  

Perkiraan besaran zat besi yang ditimbun selama hamil adalah 1040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Dengan rincian sebanyak 300 mg ditransfer ke janin, 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah sel darah merah dan 200 mg lenyap ketika melahirkan.

Jumlah sebanyak ini tidak mungkin tercukupi melalui diet. Karena itu suplementasi zat besi perlu sekali dilakukan, bahkan wanita yang bergizi baik. WHO menganjurkan bahwa suplemen zat besi yang mengandung 60 mg perlu diberikan kepada setiap ibu hamil perhari selama mengandung pada kuartal kedua dan ketida serta selama enam bulan menyusui.  

6). Asam Folat
Ketika seorang ibu hamil, simpanan asam folat dalam tubuh akan dimanfaatkan secara maksimal. Pada kondisi ini ibu hamil memerlukan asam folat lebih banyak dari poada biasanya untuk keperluan tumbuh kembang janin. Asam folat sangat penting bagi pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak karena asam folat adalah komponen DNA dan RNA.

Kecukupan asam folat akan mengurangi resiko kelahiran bayi cacat (birth defect), bayi lahir dengan berat badan rendah, maupan neural tube defect dan ablasio plasenta. Kekuangan asam folat yang parah dapat  menyebabkan anemia megaloblastik atau anemia megalollistik karena asam folat selain untuk sintesis komponen DNA dan RNA, juga berperan dapalam metabolisme normal makanan menjadi energi, pematangan sel dara merah, pertumbuhan sel dan pembentukan heme.

Gejala anemia jenis ini ialah diare, depresi, lelah berat, mengantuk berat, pucat dan perlambatan frekuensi nadi. Hal ini dapat diatasi dengan mempeoleh suplemen asam folat 400 mcg sampai 1 mg setiap hari karena asam folat pada makanan akan mudah rusak karena proses pengolahan makanan yang salah.

Suplementasi sebaiknya diberikan pada 28 hari pertama kehamilan, karena otak dan sumsum tulang belakang dibentuk pada minggu pertama kehamilan. Pencegahan kekurangan asam folat mencakup peningkatan kesadaran akan pentingnya konsumsi makanan yang kaya akan asam folat dan suplemen.

7). Yodium
Wanita yang mengandung memiliki kadar yodium didalam darahnya yang cenderung lebih rendah, yaitu sekitar separuh dari konsentrasi normal. Kelenjar gondok harus bekerja keras untuk mengejar laju aliran darah yang dua kali lipat tersebut, dan hal ini sering menyebabkan pembesaran pada kelenjar gondok selama proses mengandung.  

Kekurangan yodium selama hamil mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme, yang selanjutnya berkembang menjadi kretenisme karena peran hormon tiroid dalam perkembangan dan pematangan otak menempati posisi strategis. Kerusakan saraf akibat hipotiroidisme yang berlangsung pada akhir kehamilan tidak separah jika hal ini terjadi di awal kehamilan.

Karena itu koreksi terhadap kekurangan yodium sebaiknya dilakukan selama 3 bulan pertama kehamilan. Anjuran asupan per hari untuk wanita hamil dan menyusui sebesar 200 µg dalam bentuk garam beryodium dan pemberian minyak beryodium peroral atau injeksi.

8). Air
Wanita yang sedang hamil harus minum cukup banyak kira-kira 6-8 gelas sehari. Air akan menambah keringat dan juga pengeluaran racun melalui usus dan ginjal.


Tulisan terkait