Darah merupakan alat transportasi dalam tubuh manusia yang berfungsi mengangkut zat-zat makanan, gas pernapasan, hormon, dan sisa metabolisme yang ada dalam tubuh dari satu organ ke organ yang lain, atau dari satu bagian ke bagian tubuh yang lain. Darah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian cair yang disebut plasma (terdiri dari albumin, hormon, antibodi, bahan pembekuan darah, berbagai jenis garam dan protein), dan sel-sel darah (terdiri dari trombosit, eritrosit, dan leukosit).
Trombosit adalah fragmen yang kecil berbentuk butir-butiran yang bila menempel satu sama lain langsung melekat dan membeku. Trombosit dikelilingi oleh membran plasma yang tebal dari glikokaliks dan inuaginasi yang dalam dan membentuk kanalikuli. Sitoplasma tepi trombosit kaya mikrofilamen dan mikrotubul. Trombosit mengandung granula tengah yang padat dengan seriotonin didalamnya dan granula alpha yang mengandung faktor bekuan dan berbagai enzim lisosum.
Keping darah atau trombosit merupakan sel berbentuk cakram berukuran sekitar 1x3 mikron. Sel-sel ini tidak mengandung inti tetapi mengandung mitokondria, organel sitoplasmik dan granula-granula yang khusus yang disebut granula padat. Darah biasanya mengandung kira-kira satu trombosit untuk tiap 20 eritrosit. Trombosit berasal dari megakariosit dalam sumsum tulang belakang.
Trombosit mempunyai sifat mudah menempel pada serat kolagen. Selama lapisan ini cacat akibat cidera yang luas atau akibat perubahan patologis, trombosit akan melekat pada serat-serat kolagen yang terpapar. Trombosit yang melekat pada kolagen mengalami perubahan morfologi yag besar, keping-keping ini akan berubah menjadi bulatan-bulatan kecil berduri. Badan padat menghilang dari sitoplasma dan isinya, khususnya adenosin trifosfat dan serotonin dilepas di luar sel. Adanya ADP, melalui mekanisme yang tidak diketahui, akan menyebabkan trombosit menjadi lengket, maka terjadilah efek autokatalitik. Penempelan trombosit menyebabkan pelepasan ADP, sehingga lebih banyak trombosit yang tiba menjadi lengket dan pada gilirannya melepaskan granula padatnya.
Fungsi utama trombosit adalah bertugas untuk kerja hemostatik atau untuk pembekuan darah dan mencegah perdarahan. Trombosit jika terpapar pada zat akan membeku dan jika pembuluh darah terpotong maka trombosit dengan cepat menggumpal dan melekat satu sama lain menjadi fibrin. Masa trombosit yang menggumpal dan fibrin adalah dasar untuk pembekuan. Pada manusia normal jumlah rata-rata trombosit adalah 150.000 sampai 400.000 per mm3 darah.
Peristiwa Pembekuan darah, dimulai dari luka yang diperoleh dari suatu jaringan tubuh. Trombosit yang menyentuh bagian luka yang kasar akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase yang dikandungnya. Trombokinase yang terdapat dalam darah akan mengubah protrombin menjadi trombin. Protrombin adalah senyawa Globulin, yang larut dan dihasilkan dihati dengan pertolongan vitamin K. Protrombin adalah enzim yang belum aktif sedangkan trombin merupakan enzim yang aktif. Ion kalsium merupakan zat yang mempercepat perubahan tersebut. Trombin mengubah febrinogen menjadi fibrin. Benang-benang fibrinogen adalah protein yang larut dalam plasma darah.
Trombositopenia adalah penurunan jumlah trombosit dalam sirkulasi peredaran darah. Kelainan ini berkaitan dengan peningkatan resiko perdarahan hebat, bahkan bisa terjadi hanya dengan cidera ringan atau perdarahan spontan. Trombositopenia dapat terjadi akibat penyakit otoimun yang ditandai oleh pembentukan antibodi terhadap trombosit. Sebab-sebab terjadinya trombositopenia adalah berbagai obat, infeksi virus dan bakteri tertentu.