Ekologi Intertidal (Pasang Surut)

Zona intertidal (pasang surut) merupakan daerah terkecil dari semua daerah yang terdapat di samudra dunia, dan merupakan pinggiran yang sempit sekali (hanya beberapa puluh meter) terletak diantara pasang tertingi dan surut terendah.

Susunan faktor-faktor lingkungan dan kisaran yang dijumpai di zona intertidal sebagian disebabkan zona ini berada di udara terbuka selama waktu tertentu dalam setahun. Kebanyakan faktor fisiknya menunjukkan kisaran yang lebih besar di udara daripada di air.

Keragaman faktor lingkungannya dapat dilihat dari perbedaan (gradient). Faktor lingkungan secara fisik mempengaruhi terbentuknya tipe atau karakteristik komunitas biota serta habitatnya. Sebagian besar gradien ekologi dapat terlihat pada wilayah intertidal yang dapat berupa daerah pantai berpasir, pantai berlumpur maupun pantai berbatu.

Perbedaan pada seluruh tipe pantai ini dapat dipahami melalui parameter fisika dan biologi lingkungan yang dipusatkan pada perubahan utamanya serta hubungan antara komponen abiotik (parameter fisika-kimia lingkungan) dan komponen biotik (seluruh komponen makhluk atau organisme) yang berasosiasi di dalamnya. Secara umum daerah intertidal sangat dipengaruhi oleh pola pasang dan surutnya air laut, sehingga dapat dibagi menjadi tiga zona. 

Zona pertama merupakan daerah di atas pasang tertinggi dari garis laut yang hanya mendapatkan siraman air laut dari hempasan riak gelombang dan ombak yang menerpa daerah tersebut backshore (supratidal), zona kedua merupakan batas antara surut terendah dan pasang tertinggi dari garis permukaan laut (intertidal) dan zona ketiga adalah batas bawah dari surut terendah garis permukaan laut (subtidal).

Sebagai akibat adanya perubahan kondisi pasang dan kondisi surut air laut dan akibat aktifitas ombak pantai, menyebabkan kondisi fisik pantai akan selalu berubah baik secara temporal maupun secara spasial. Perubahan secara temporal membuat kondisi fisik pantai akan berbeda dalam rentangan waktu jam, hari, bulan maupun tahun. Perubahan secara spasial membuat kondisi fisik pantai dapat berbeda-beda pada berbagai tempat sekalipun jaraknya cukup berdekatan.


Tulisan terkait