Berbagai Penyakit Degeneratif Akibat Diet Yang Tidak Seimbang

Berikut akan diuraikan beberapa penyakit degenerative yang bisa muncul akibat diet yang tidak seimbang.

Penyakit jantung
Penyakit jantung ada hubungannya dengan ketidakcukupan makanan sehari-hari yang mengandung vitamin E, C, Betakaroten, asam folat, chromium, magnesium, koenzim Q-10.

Artritis
Artritis berkaitan dengan karena kekurangan masukan vitamin E dan selenium, dalam makanan sehari-hari.

Penyumbatan pernbuluh darah
Penyumbatan pembuluh darah dapat dikaitkan dengan homosistein sebagai penyebab penggumpalan darah, karena kekurangan vitamin E, C, B, koenzim Q-10, chromium, asam folat dan kalsium, yang dapat sebagai penyakit penyakit jantung dan stroke.

Katarak
Yang banyak berperan dalam terjadinya katarak ialah kekurangan vitamin E dan C dalam makanan sehari-hari.

Penurunan kekebalan
Dari berbagai penelitian ternyata kekurangan vitamin C, betakaroten, chromium dan seng (Zn) berkaitan dengan terjadinya menurunnya kekebalan.

Kanker
Berbagai radikal bebas yang masuk dalam tubuh sebagai penyebab kanker, berhubungan erat dengan kecukupan masukan vitamin E, betakaroten, vitamin C, asam folat, kalsium dan selenium untuk terjadinya atau perkembangan kanker dalam tubuh.

Diabetes
Terjadinya diabetes ada hubungannya dengan diet yang tidak seimbang dari nutrien khromium, magnesium dan vitamin E. Diet tak seimbang dari khromium telah terjadi sejak rata-rata orang berumur 28 tahun (hanya kecukupan 50%), yang akan menyebabkan menderita diabetes pada umur pertengahan.

Kepikunan
Gejala-gejala psikiatris termasuk kehilangan ingatan, depresi dan dimensia yang banyak terjadi pada lanjut usia, ada hubungannya dengan diet tak seimbang dari vitamin E, B 12, asam folat dan koenzim Q-10. Sesuai dengan teori radikal bebas terjadinya penyakit degeneratif karena kerusakan sel-sel setiap hari yang tak dapat diperbaiki oleh antioksidan (nutrien) sebesar 0,01% akan menumpuk dan menjadi penyebab dari akhir kehidupan, berupa penyakit degeneratif. Proses degeneratif ini dapat dihambat dengan diet seimbang.

(Disadur Dari : Cermin Dunia Kedokteran No. 140, 2003)


Tulisan terkait