Struktur Lapisan Dermis Kulit Manusia

Dilihat dari strukturnya, kulit terdiri dari dua lapis, lapisan yang paling luar disebut epidermis tersusun dari sel epitel pipih berlapis (skuamus kompleks ), dan lapisan di bawahnya disebut dermis tersusun  dari jaringan ikat tidak beraturan. Kedua lapisan tersebut berlekatan dengan erat. Tepat di bawah dermis terdapat lapisan hipodermis atau fasia superfisial yang terutama  tersusun dari jaringan adiposa yang bukan bagian dari kulit.

Struktur Lapisan Dermis Kulit
Dermis tersusun dari jaringan ikat, terdiri dari dua daerah utama, yaitu daerah papilar dan daerah retikular dan seperti epidermis, ketebalannya tidak merata. Misalnya, dermis pada telapak tangan dan telapak kaki lebih tebal daripada kulit yang lain. Dermis terdiri dari dua lapis jaringan :

1). lapisan papillaris
Merupakan lapiosan dermal yang paling atas, terletak pada bagian atas, sangat tidak rata, dengan permukaan berlekuk-lekuk yang terdiri dari papil-papil kecil berbentuk kerucut. Papila adalah proyeksi seperti kerucut yang menjorok ke arah epidermis.

Proyeksi ini ditandai dengan cap jari, yang  merupakan pola unik dari bagian yang tidak berubah selama hidup. Jaringan kapiler yang banyak pada lapisan papilar menyediakan nutrien untuk lapisan epidermal dan memungkinkan panas merambat ke permukaan kulit.

Lekukan-lekukan ini diikuti oleh epidermis yang ada diatasnya. Lapisan ini terdiri dari jaringan ikat yang berisi jaringan saraf  dan penuh dengan pembuluh darah dan pembuluh limfe, kelenjar-kelenjar, serta folikel rambut. Reseptor sentuhan juga terdapat dalam lapisan papilar.

2). Lapisan retikularis
Merupakan lapisan kulit paling  dalam terdiri atas jaringan fibrosa dan beberapa serabut elastis serta mengandung banyak arteri, vena, reseptor tekanan, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus. Baik lapisan papilar maupun retikular mengandung banyak serabut kolagen dan serabut elastis.

Adanya serabut elastis tersebut menyebabkan kuliy orang muda lebih elastis, sedangkan kulit orang tua menjadi keriput karena serabut elastis dan lapisan lemak subkutan menjadi sangat berkurang.

Pada seluruh dermis juga mengandung firoblas, sel-sel adiposa, berbagai jenis makrofage yang sangat penting pada pertahanan tubuh dan berbagai jenis sel yang lain. Dermis juga memiliki banyak pembuluh darah, yang memungkinkan berperan melawan regulasi suhu tubuh.

Bila suhu tubuh meningkat, arteriol dilatasi, dan kapiler-kapiler dermis menjadi terisi dengna darah yang panas. Dengan demikian memungkinkan panas dipancarkan dari permukaan kulit ke udara.


Bila suhu lingkungan dingin, maka panas tubuh harus disimpan, untuk itu arteriol dermal berkontraksi sehingga darah tidak banyak menuju permukaan kulit, dengna demikian sedikit panas tubuh dipancarkan ke seluruh tubuh.

Dermis kaya akan pembuluh limfe dan serabut-serabut saraf. Banyak ujung saraf berakir pada dermis tubuh menjadi reseptor khusus, sehingga mampu mendekteksi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan yang kemudian disampaikan ke otak.

Lapisan retikuler dihubungkan dengan bagian bawah kulit oleh jaringan subcutaneus yang terdiri atas jaringan ikat areolar dengan perkecualian di beberapa tempat berisi beberapa sel-sel lemak.

Kulit di depan leher, jaringan ikatnya lepas dan dapat bergerak, sedang kulit pada tapak tangan dan tapak kaki hubungannya erat adn kuat. Pada anak-anak kulit dapat direntangkan dan dilenturkan serta dapat kembali dalam keadaan normal, kulitnya masih sangat elastis. Bila usia meningkat elastisitas kulit berkurang dan kerutan menjadi permanen.


Jaringan Hipodermis ( Subcutaneus )
Lapisan ini bukan merupakan bagian dari kulit. Lapisan ini terdiri atas jaringan penyambung yang menghubungkan kulit secara longgar dengan organ-organ yang berdekatan, memungkinkan kulit bergeser terhadap organ – organ tersebut. Pada hipodermis terhadap sel-sel lemak, jumlah dan ukurannya berbeda menurut daerah tubuh dan keadaan nutrisi individu.


Tulisan terkait