Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Kehidupan Alga

Cahaya matahari sebagai sumber energi sangat berpengaruh terhadap alga karena cahaya sangat diperlukan untuk melangsungkan proses fotosintesis dan berperan sebagai sinyal lingkungan yang dapat merangsang proses pertumbuhan dan perkembangan pada alga. Cahaya merupakan faktor yang dominan dalam menentukan distribusi vegetasi tumbuhan akuatik.

Transparansi air laut lebih besar dibandingkan air tawar, sehingga cahaya lebih dalam menembus air laut dibandingkan air tawar. Kegiatan fotosintesis air laut dapat berlangsung sampai kedalaman yang cukup besar yaitu sampai kedalaman 200 m. Alga hanya mungkin tumbuh di perairan dengan kedalaman tertentu dimana sinar matahari sampai ke dasar perairan.

Mutu dan kualitas cahaya berpengaruh terhadap produksi spora dan pertumbuhannya. Cahaya memiliki spektrum warna yang berbeda sesuai  dengan panjang gelombang. Air laut dapat mengurangi intensitas cahaya, serta dapat menyerap warna yang berbeda dengan panjang gelombang lebih pendek seperti warna biru, hijau, dan kuning tidak begitu banyak diserap seperti halnya warna merah.

Pembentukkan spora dan pembelahan sel dapat dirangsang oleh cahaya merah berintensitas tinggi. Alga intertidal memerlukan cahaya dengan panjang gelombang terpanjang (merah) yang diserap oleh air dengan cepat, dan cenderung banyak ditemukan di daerah intertidal yang lebih tinggi, sehingga ketika alga tenggelam (ketika benar-benar berfotosintesis), alga tersebut tidak boleh berada di tempat yang terlalu dalam di bawah penetrasi cahaya merah (kira-kira 2 m).

Intensitas maupun panjang gelombang berpengaruh pada pengendalian penyebaran alga. Karena alga intertidal utama dibagi ke dalam 3 kelompok: merah, cokelat, dan hijau, dan ketiganya menyerap spektrum cahaya yang berbeda, maka dapat dikatakan bahwa alga-alga tersebut akan tersusun di sepanjang gradien kedalaman.

Pada satu gradien, alga hijau berada di tempat teratas karena menyerap sinar merah, alga cokelat di tengah, dan terakhir alga merah yang menyerap cahaya hijau terdapat di daerah yang terdalam. Kebutuhan cahaya pada alga merah agak rendah dibandingkan alga coklat. Hal ini disebabkan oleh alga merah memiliki pigmen xantofil, karoten dan fikobiliprotein yang mampu menyerap energi cahaya gelombang pendek dan ditransfer ke klorofil a.

Alga yang berwarna hijau akan tumbuh subur di dekat permukaan dengan intensitas cahaya yang tinggi dengan cahaya merah yang melimpah, sedangkan alga merah dapat hidup pada perairan yang lebih dalam dengan kondisi intensitas cahaya yang lebih rendah yang mampu menggunakan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek untuk melakukan fotosintesis.


Tulisan terkait