Peranan Beta Karoten Dalam Proses Penuaan Manusia

Beta karoten memiliki beberapa fungsi vital yang ada hubungannya dengan proses penuaan manusia. Uraiannya adalah sebagai berikut :

Beta Karoten Merangsang Kekebalan Tubuh Manusia
Dalam suatu penelitian terhadap 60 pria dan wanita usia lanjut (rata-rata umur 56 tahun), mereka yang menelan beta karoten 30-60 mg/hari selama 2 bulan memiliki sel-sel pembunuh alami lebih banyak, sel-sel T penolong lebih banyak serta limfosit yang lebih aktif. Sel-sel kekebalan semacam itu menolong, melindungi tubuh terhadap kanker serta infeksi virus dan bakteri.

Dr. Simin Meydani dari Tufts University, menemukan bahwa sel-sel pembunuh alami itu, penting terutama untuk melawan kanker. Kajian di Johns Hopkins University menemukan orang-orang yang kadar beta karotennya rendah resikonya 4x lebih besar untuk menderita salah satu jenis kanker yang mematikan akibat merokok.

Beta Karoten Mencegah Serangan Jantung
Studi Harvand University pada 90000 perawat wanita yang menelan beta karoten lebih dari 11000 IU setiap hari, menurunkan risiko penyakit jantung 22%, dibandingkan mereka yang menelan 3800 IU setiap harinya. Pemakan beta karoten yang besar tersebut kejadian stroknya menurun 37%. Dari penelitian skala besar di Eropa menunjukkan bahwa menelan beta karoten dalam jumlah amat kecil berisiko serangan jantung sebesar 260% jika dibandingkan yang makan beta karoten paling banyak.

Peranan Antioksidan Vitamin E, Vitamin C, Beta Karoten Secara Bersama
Studi Harvard University terhadap 87000 perawat wanita menemukan yang memperoleh sejumlah besar vitamin E (lebih 200μ/hari), risiko menderita kardiovaskuler menurun 34%.  Beta karoten dalam jumlah tinggi, menurunkan risiko kardiovaskuler 22%. Masukan vitamin C yang besar menurunkan risiko 20%, pada wanita yang mendapatkan ketiga antioksidan tersebut, risiko kardiovaskuler merosot hampir 50%.

Hal yang sama berlaku untuk stroke, risikonya turun 54%. Ketiga antioksidan tersebut berkeja bersama-sama untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL yang menjurus pada pembentukan plak di arteri-arteri.

(Disadur Dari : Cermin Dunia Kedokteran No. 140, 2003)


Tulisan terkait