Sifat-sifat Fisik Dan Morfologi Tanah

Sifat morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapangan. Sebagian dari sifat-sifat morfologi tanah merupakan sifat-sifat fisik dari tanah tersebut.

Warna Tanah
Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab  perbedaan warna umumnya disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik warna tanah makin gelap. Di lapisan bawah kandungan bahan organiknya rendah, warna tanah dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fe. Di daerah yang selalu tergenang air seluruh tanah berwarna abu-abu karena senyawa Fe terdapat dalam keadaan reduksi (Fe ++).

Tanah yang berdrainase baik yaitu tanah yang tidak pernah terendam air, Fe terdapat dalam keadaan oksidasi (Fe +++) misalnya dalam senyawa Fe2O3 (hematit) yang berwarna merah atau Fe2O3.3 H2O (limonit) yang berwarna kuning coklat. Bila tanah kadang-kadang basah dan kadang-kadang kering maka disamping warna abu-abu didapat pula bercak-bercak karatan merah atau kuning. Beberapa jenis mineral seperti kuarsa dapat menyebabkan warna tanah menjadi lebih terang.

Tekstur Tanah
Tanah terdiri dari berbagai ukuran. Bagian tanah yang berukuran lebih dari 2mm sampai lebih kecil dari pedon disebut fragmen batuan atau bahan kasar (kerikil sampai batu). Bahan-bahan tanah yang lebih halus (< 2mm) disebut fraksi tanah halus yang dapat dibedakan menjadi:

1. Pasir  : 2 mm - 50µ
2. Debu : 50µ - 2µ
3. Liat   : kurang dari 2µ 

Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah dari fraksi tanah halus (< 2 mm). Berdasarkan atas perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu dan liat maka tanah dikelompokkan kedalam beberapa kelas tekstur:
a. Kasar  : Pasir, Pasir berlempung
b. Agak kasar : Lempung berpasir, Lempung berpasir halu
c. Sedang : Lempung berpasir sangat halus, Lempung, Lempung berdebu, Debu
d. Agak halus : Lempung liat, Lempung liat berpasir, Lempung liat berdebu.
e. Halus : Liat berpasir, Liat berdebu, Liat

Di lapangan tekstur tanah dapat ditentukan dengan memijit tanah basah di antara jari-jari,  sambil dirasakan halus kasarnya yaitu dirasakan adanya butir-butir pasir, debu dan liat sebagai berikut.

1. Pasir: rasa kasar sangat jelas; tidak melekat; tidak dapat dibentuk bola dan gulungan.


2. Pasir berlempung: rasa kasar jelas; sedikit sekali melekat; dapat dibentuk bola yang mudah sekali hancur.

3. Lempung berpasir: rasa kasar agak jelas; agak melekat; dapat dibuat bola mudah hancur.

4. Lempung: rasa kasar dan tidak licin; agak melekat; dapat dibentuk bola agak teguh; dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat.

5. Lempung berdebu: rasa licin; agak melekat; dapat dibentuk bola agak teguh, dapat dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat.


6. Debu: rasa licin sekali; agak melekat; dapat dibentuk bola teguh,; dapat dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat.


7. Lempung berliat: rasa agak licin; agak melekat; dapat dibentuk bola agak teguh, dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur.


8. Lempung liat berpasir: rasa halus dengan sedikit bagian agak kasar; agak melekat; dapat dibentuk bola agak teguh, dapat dibentuk gulungan mudah hancur.


9. Lempung liat berdebu: rasa halus agak licin; melekat; dapat dibentuk bola teguh; gulungan mengkilat.


10. Liat berpasir: rasa halus, berat, tetapi terasa sedikit kasar; melekat; dapat dibentuk bola teguh, mudah digulung.


11. Liat berdebu: rasa halus, berat, agak licin; sangat lekat; dapat dibentuk bola teguh, mudah digulung.


12. Liat: rasa berat, halus; sangat lekat; dapat dibentuk bola dengan baik, mudah digulung.  

Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan terjadi karena butir-butir pasir, debu, dan liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda. 

Menurut bentuknya struktur dibedakan menjadi:

a. Lempeng (platy) : sumbu vertikal < sumbu horisontal. Ditemukan pada horison E atau pada lapisan padas liat.


b. Prisma: sumbu vertikal > sumbu horizontal dan bagian atasnya rata. Ditemukan di horison B tanah daerah iklim kering.


c. Tiang: sumbu vertkal > sumbu horisontal dan bagian atasnya membulat. Ditemukan di horison B tanah daerah iklim kering.


d. Gumpal bersudut: seperti kubus dengan sudut-sudut tajam. Sumbu vertikal = sumbu horisontal. Ditemukan di horison B tanah daerah iklim basah.


e. Gumpal membulat: seperti kubus dengan sudut-sudut membulat. Sumbu vertikal = sumbu horisontal. Ditemukan di horison B tanah daerah iklim basah.


f. Granuler: bulat-porous. Ditemukan di horison A


g. Remah: bulat sangat porous. Ditemukan di horison A

Di daerah curah hujan tinggi umumnya ditemukan struktur remah atau granuler di permukaan dan gumpal di horison bawah. Di daerah kering sering dijumpai tanah dengan struktur tiang atau prisma di lapisan bawah.
Ukuran struktur tanah berbeda-beda sesuai dengan bentuknya. Struktur lempeng ukurannya 1 – 10 mm, prisma dan tiang 10 – 100 mm, gumpal 5 – 50 mm, granuler 1 – 10 mm, sedangkan remah 1 – 5 mm.

Tanah dengan struktur baik (granuler, remah) mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Struktur tanah yang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan rapat. Akibatnya pori-pori tanah banyak terbentuk. Disamping itu struktur tanah harus tidak mudah rusak (mantap) sehingga pori-pori tanah tidak cepat tertutup bila terjadi hujan.

Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah adalah kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Hal ini ditunjukkan oleh daya tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah bentuk. Gaya-gaya tersebut misalnya pencangkulan, pembajakan dll. Tanah yang mempunyai konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah. Oleh karena tanah dapat ditemukan dalam keadaan lembab, basah atau kering maka konsistensi tanah disesuaikan dengan keadaan tanah tersebut.

Dalam keadaan lembab tanah dibedakan kedalam konsistensi gembur (mudah diolah) sampai teguh (agak sulit dicangkul). Dalam keadaan kering, tanah dibedakan ke dalam konsistensi lunak sampai keras. Dalam keadaan basah, dibedakan kedalam konsistensi plastis sampai tidak plastis atau tidak lekat sampai lekat.

Di lapangan tanah yang dalam kondisi lembab atau kering konsistensi tanah ditentukan dengan meremas segumpal tanah. Bila gumpalan tersebut mudah hancur, maka tanah dikatakan berkonsistensi gembur atau lunak. Bila gumpalan tanah sukar hancur dengan remasan tersebut tanah dikatakan berkonsistensi teguh atau keras.


Tulisan terkait