Umumnya tumbuhan berbunga tergantung pada periode cahaya harian (fotoperioda) tertentu. Respon tumbuhan terhadap fotoperioda yang berbeda panjangnya disebut fotoperiodisme. Berdasarkan persyaratan panjang hari untuk perbungaan, maka tumbuhan dapat digolongkan menjadi tiga kelompok:
a) Tumbuhan hari pendek (Short Day Plant)
Tumbuhan yang akan berbunga jika panjang hari kurang dari periode kritis tertentu (11-15 jam). Contoh Kasluba (Euphorbia pulcherrima), ketela rambat (Ipomoea batatas), Nenas (Ananas comosus),dan padi (Oryza saliva).
b) Tumbuhan hari panjang (Long Day Plant)
Tumbuhan dapat hcrbunga jika panjang hari lebih dari periode kritis tertentu (12-14 jam). Contoh : Kaliki (Richinus communis) dan kentang (Solanum tuberosum).
c) Tumbuhan hari netral (Neutral day plant).
Tumbuhan yang berbunga tidak terganlung pada panjang hari, dapat berbunga kapan saja dalam setahun. Conloh : jagung (Zea mays), kembang kertas (Zinnia sp.), dan tomat
(Solanum lycopersicum).
Dari hasil percobaan dengan memberikan variasi dalam penyinaran, dapat diketahui bahwa faktor yang menyebabkan tumbuhan berbunga bukan akibat panjang periode terang dan bukan karena nisbah antara lerang dengan gelap, tetapi tergantung dari panjang periode gelap. Jadi, tumbuhan hari pendek berbunga pada periode malam yang panjang, sehingga lebih tepat disebut tumbuhan malam panjang, sedangkan tumbuhan hari panjang disebut tumbuhan malam pendek.
Bagian tumbuhan yang berperan sebagai reseptor fotoperioda adalah daun. Tumbuhan yang diletakkan pada fotoperioda yang cocok untuk berbunga dihilangkan daunya, maka tumbuhan tersebut tidak berbunga. Bila satu daun muda dari tanaman tersebut dibiarkan, maka tumbuhan tersebut dapat berbunga.