Mekanisme Transpirasi Pada Tumbuhan

Transpirasi paling banyak terjadi melalui stomata. Karena itu transpirasi akan sangat ditentukan oleh membuka dan menutupnya stomata. Membuka-menutupnya stomata ditentukan oleh turgor pada sel penutup. Stomata akan membuka apabila turgor sel penutup tinggi dan akan menutup apabila turgor sel rendah.

Pada saat turgor sel penutup tinggi, maka dinding sel penutup yang berhadapan pada celah stomata akan tertarik ke belakang, sehingga celah menjadi terbuka. Naiknya turgor sel penutup ini disebabkan oleh adanya air yang masuk dari sel tetangga. Akibatnya sel tetangga mengalami kekurangan air dan selnya sedikit mengkerut dan akan menarik sel penutup ke belakang.

Sebaliknya pada waktu turgor sel penutup turun yang disebabkan oleh kembalinya air dari sel penutup ke sel tetangga sel tetangga akan kembali mengembang, mendorong sel penutup ke depan sehingga akhirnya stomata menutup. Hal ini dapat terjadi karena dinding sel penutup yang berhadapan di bagian celah (stomata), memiliki dinding sel yang elastis sehingga mudah berubah.

Gerak membuka menutupnya stomata akibat perubahan turgornya, yang diakibatkan perubahan potensial airnya. Perubahan potensial air ini diduga dapat disebabkan oleh faktor - faktor berikut ini.

a. Bertambahnya gula dalam sel penutup sebagai hasil fotosintesis, hanya produksi gula ini tidak cukup besar untuk menghasilkan efek tersebut.

b. Perubahan amilum menjadi gula. Ini merupakan ”teori klasik" yang menganggap bahwa dalam gelap CO2, yang mengumpul dalam sel penutup menyebabkan pHnya turun (rendah), atau suasana menjadi asam yang membuat ensim fosforilase dalam sel penutup akan mengubah gula menjadi amilum, turgor turun. Bila terkena cahaya, CO2 akan berkurang karena dipakai fotosintesis, pHnya naik, suasana basa, membuat ensim fostorilase aktif mengubah amilum menjadi gula, turgor naik.

c. Perubahan permeabilitas. Perubahan pH dapat menyebabkab permeabilitas membran sel berubah, sehingga memungkinkan bahan terlarut keluar atau masuk sel penutup. Sifat permeabilitas membran plasma sel penutup terhadap air tidak terpengaruh oleh pH, maka bahan terlarut ini yang akan menentukan membuka menutupnya stomata. Bahan terlarut yang paling berperan adalah ion K (K +). Keberadaan ion K dalam sel penutup dapat mengubah potensial osmotiknya yang berakibat membuka/menutupnya stomata.


Tulisan terkait