Bila tujuan pemberian mulsa untuk mengendalikan tanaman pengganggu maka setiap jenis mulsa bisa diaplikasikan. Bila tujuan pemberian mulsa tidak semata-mata untuk mengendalikan gulma, maka kesesuaian antara jenis mulsa dengan jenis tanaman perlu diketahui.
Mulsa Jerami
Dapat dimanfaatkan untuk semua jenis tanah dan tanaman. Karena sifatnya mudah lapuk cocok digunakan untuk tanah yang dieksploitasi berat, sehingga kesuburan tanah dalam jangka waktu tertentu dapat dikembalikan.
Mulsa jerami sesuai digunakan untuk tanaman semusim atau non semusim yang tidak terlalu tinggi dan memiliki struktur tajuk berdaun lebat dengan perakaran dangkal. Tanam-tanaman berikut ini yang sukses diberi mulsa jerami adalah kentang, kedelai, bawang merah, bawang putih dataran rendah, semangka dan melon.
Mulsa plastik
Mulsa plastik sesuai digunakan untuk pembudidayaan tanaman yang struktur perakarannya dangkal dengan tajuk tanaman tidak terlalu lebat, dan tinggi tanaman di atas 0,5 meter. Berdasarkan efeknya terhadap suhu tanah maka mulsa plastik disesuaikan dengan kebutuhan tanaman akan suhu. Mulsa plastik putih dan perak cocok digunakan untuk tanaman dataran tinggi yang ingin dibudidayakan pada dataran medium sampai rendah. Mulsa plastik transparant dan hitam cocok digunakan untuk tanaman dataran rendah yang ingin dibudidayakan di dataran tinggi.
Tinggi tanaman dan kelebatan daun menjadi syarat bagi penggunaan mulsa plastik. Hal ini dimaksudkan agar efek mulsa plastik yaitu pemantulan cahaya matahari dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, khususnya mulsa plastik putih dan perak hitam. Kedua mulsa ini baik digunakan pada semangka, melon berbagai cabai hibrida dan terung-terungan. Suatu hal penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan mulsa plastik adalah nilai ekonomis tanaman, karena harga mulsa relatif mahal. Karakteristik dari berbagai jenis mulsa plastik adalah sebagai berikut.
a. Mulsa plastik putih (MPP)
Berdasarkan penelitian mulsa plastik putih memantulkan cahaya sekitar 45-55% cahaya matahari. Tanah yang tidak diberi mulsa hanya memantulkan cahaya sekitar 12% sedangkan 88% diteruskan atau diserap. Hal ini menyebabkan MPP memberi efek menurunkan suhu tanah. Oleh karena itu MPP cocok digunakan untuk tanaman dataran tinggi yang dibudidayakan di dataran rendah sampai medium. Selain dapat menurunkan suhu tanah, MPP dapat menambah jumlah cahaya matahari yang diterima tajuk tanaman karena cahaya yang dipantulkan cukup besar. Hal ini membantu tanaman berfotosintesis. Oleh karena itu cocok diterapkan pada budidaya semangka, melon, cabai dan terung.
b. Mulsa plastik transparant (MPT)
Dengan mulsa ini cahaya matahari yang dipantulkan sangat sedikit. Cahaya yang diteruskan banyak, sehingga efeknya menaikkan suhu tanah. Oleh karena itu MPT sangat cocok diterapkan pada tanaman dataran rendah yang dibudidayakan di dataran tinggi. Namun tanaman harus memiliki struktur tajuk yang tidak terlalu tinggi seperti pada bawang merah.
c. Mulsa plastik hitam (MPH).
Cahaya matahari yang dipantulkan sangat sedikit. Hampir semua cahaya matahari diserap oleh bahan mulsa, yaitu 90,5% dari jumlah cahaya matahari yang datang. Cahaya matahari yang diserap akan dipantulkan dalam bentuk panas ke segala arah. Suhu tanah yang diberi mulsa 3o C lebih tinggi dari yang tidak diberi mulsa. MPH cocok diterapkan pada tanaman dataran rendah yang struktur tajuknya tidak terlalu tinggi yang akan dibudidayakan di dataran tinggi yang suhu tanahnya cenderung lebih rendah. Contoh bawang merah, asparagus.
d. Mulsa plastik perak hitam (MPPH)
Permukaan perak dari MPPH akan menyebabkan cahaya matahari yang dipantulkan cukup besar, bahkan lebih tinggi dari MPP, sehingga cahaya matahari yang tersedia cukup besar untuk fotosintesis. Permukaan hitam menyebabkan cahaya matahari yang diteruskan sedikit, sehingga suhu tanah rendah, penguapan air tanah berkurang sehingga menguntungkan tanaman. MPPH mulai diterapkan secara luas dan sangat cocok untuk pembudidayaan semangka hibrida, melon, cabai hibrida, terung-terungan, kentang, bawang putih, strawberry dataran rendah.