Gerak Tropisme Pada Tumbuhan

Gerak tropisme adalah gerak pada tumbuhan yang arah gerakannya tergantung dari arah rangsangan. Oleh karena faktor rangsangan luar yang paling banyak mempengaruhi arah gerak pertumbuhan adalah gravitasi, cahaya, dan sentuhan, maka macam tropisme yang akan dibahas adalah gravitropisme, fototropisme, dan tigmotropisme.

1.    Gerak Gravitropisme.
Gravitropisme adalah gerak tumbuhan karena adanya reaksi pertumbuhan akibat rangsangan gravitasi (gaya berat). Pengaruh tumbuhan terhadap arah pertumbuhan akar dan batang dapat diperlihatkan dengan meletakkan kecambah suatu tanaman secara horizontal. Pucuk batang akan melengkung ke atas, sedangkan akar utama akan melengkung ke bawah. Bila kecambah diletakkan dalam klinostat dapat meniadakan efek gravitasi.

Pembengkokan terjadi karena perbedaan laju tumbuh pada zone pemanjangan di belakang ujung. Pada batang yang diletakkan secara horizontal, konsentrasi auksin akan lebih banyak terdapat pada bagian bawah daripada di atas. Hal ini menyebabkan laju tumbuh bagian bawah lebih cepat. sehingga menyebabkan pucuk batang membengkok ke atas. Pada akar, konsentrasi auksin juga ditemukan lebih banyak pada bagian bawah daripada bagian atas. Tetapi karena daerah pemanjangan akar jauh lebih peka terhadap auksin dibandingkan dengan daerah pemanjangan pada batang, maka konsentrasi yang tinggi bersifat menghambat dan bukannya merangsang pertumbuhan.

Akibatnya, bagian atas akar tumbuh lebih cepat dibandingkan bagian bawah akar sehinga akar melengkung ke bawah.  Di samping auksin, peranan asam absisat (ABA) yang dihasilkan oleh tudung akar ikut berperan dalam geotropisme pada akar. ABA dengan konsentrasi lebih tinggi dan konsentrasi alaminya dapat menghambat pertumbuhan. Percobaan pada jagung (Zea mays) dan kapri (Pisutm sativum) dengan berbagai perlakuan menunjukkan hasil bahwa sisi bawah tudung akar menghasilkan zat penghambat pertumbuhan akar.

Stimulus gravitasi diterima oleh sel-sel yang terdapat pada bagian pucuk dan akar yang mengandung butir-butir pati yang dihasilkan oleh amiloplas yang disebut pati statolit. Diperkirakan bahwa jika orientasi organ yang peka terhadap gravitasi itu diubah, statolit berubah posisi di dalam sel, dan mungkin dengan jalan menekan pada bagian lain protoplasma, statolit itu menyebabkan terjadinya perubahan penyebaran zat pengatur tumbuh yang bersangkutan.

(2) Gerak Fototropisme
Reaksi fototropisme dapat diamati pada tumbuhan yang mendapatkan sinar tidak merata, misalnya bila menaruh tanaman pada jendela. Batang tanaman akan membengkok kearah datangnya cahaya yang lebih terang dan daun-daunnya tegak menghadap sumber cahaya. Fenomena ini terjadi karena terjadinya pertumbuhan diferensial akibat cahaya secara langsung menghambat pertumbuhan batang atau kolioptil yang terkena cahaya (hipotesis Blaauw) dan akibatnya distribusi auksin tidak merata.

Cahaya dari satu sisi menyebabkan auksin pindah dari bagian yang kena cahaya lebih banyak ke bagian yang lebih gelap (Model Cholodny-Went). Dari hasil percobaan yang dilakukan oleh Briggs (1963), menunjukkan bahwa penyinaran dari satu arah pada pucuk koleoptil jagung (Zea mays) menyebabkan pengangkutan auksin dari sisi terang ke sisi gelap dan tampaknya tidak ada perusakan auksin.

(3) Gerak Tigmotropisme
Tigmotropisme adalah gerak tumbuh yang ditimbulkan oleh rangsangan sentuhan Conloh yang baik untuk mempelajari tigimotropisme adalah gerak sulur atau tendril. Sulur membengkok menuju titik sentuh, untuk selanjutnya membelit penyangga. Tendril lebih responsif terhadap benda yang kasar dari pada benda yang halus dan lunak. Respon tendril terhadap sentuhan, di samping merangsang gerak tumbuh, sebagian melibatkan perubahan turgor.

Diduga telah terjadi perubahan kandungan ATP dan fosfat organik yang cepat akibat rangsangan sentuhan pada tendril kacang. Perubahan yang cepat terjadi pada permeabililas membran yang lelah memudahkan bergeraknya air dan angkutan ion secara aktif (distimulai oleh ATP). Auksin diketahui mempengaruhi penelitian tendril meskipun hubungan auksin dengan rangsangan sentuhan masih belum diketahui.

(4) Gerak Tropisme Lain
Gerak tumbuh lain meliputi gerak tumbuh karena rangsangan air yang disebut hidrotropisme, karena rangsangan bahan kirnia disebut kematropisme, elektropisme, karena rangsangan arus listrik, dan skototropisme, gerak respon tumbuhan yang mengarah ke kegelapan.


Tulisan terkait