Penularan HIV/AIDS terjadi melalui :
1). Hubungan kelamin (homo maupun heteroseksual).
2). Penerimaan darah dan produk darah.
3). Penerimaan organ, jaringan atau sperma
4). Ibu kepada bayinya (selama atau sesudah kehamilan).
Kemungkinan penularan HIV/AIDS melalui hubungan kelamin menjadi lebih besar bila terdapat penyakit kelamin, khususnya yang menyebabkan luka atau ulserasi pada alat kelamin. HIV telah diisolasi dari darah, sperma, air liur, air mata, air susu ibu, dan air seni, tapi yang terbukti berperan dalam penularan hanyalah darah dan sperma.
Hingga saat ini juga tidak terdapat bukti bahwa AIDS dapat ditularkan melalui udara, minuman, makanan, kolam renang atau kontak biasa (casual) dalam keluarga, sekolah atau tempat kerja. Juga peranan serangga dalam penularan AIDS tidak dapat dibuktikan. Risiko bagi petugas kesehatan untuk mendapat AIDS adalah sangat kecil. Tata kerja yang dilaksanakan untuk mencegah infeksi pada umumnya, misalnya terhadap hepatitis B adalah lebih dari cukup untuk menghindari penularan AIDS. Terhadap kemungkinan infeksi dari darah dan beberapa cairan tubuh lainnya perlu dilakukan universal precautions.
Disadur Dari : Cermin Dunia Kedokteran No. 75, 1992