Bila radikal bebas adalah elemen perusak sel-sel tubuh, maka secara kimiawi antioksidan dirancang untuk menawarkan radikal bebas yang merusak tadi. Antioksidan-antioksidan melakukan ini dengan menghentikan pembentukannya, memadamkannya, dan memperbaiki kerusakan.
Misalnya, lebih dari 1 triliun molekul oksigen masuk ke setiap sel setiap harinya, sambil menimbulkan kurang lebih seratus ribu cidera atau hantaman radikal bebas terhadap gen atau DNA sel. Untungnya enzim-enzim antioksidan tubuh, segera memperbaiki gen-gen itu, sambil menghapuskan 99-99,9% kerusakan tersebut. Keburukannya ialah bahwa hal tersebut masih menyisakan seribu luka baru setiap hari yang belum diperbaiki, dan kerusakan ini terus menerus menumpuk.
Kumpulan kerusakan sel akibat perbaikan yang tidak sempurna inilah yang menjadi penyebab proses menua, jatuh sakit dan meninggal. Pemberian antioksidan yang tepat dan cukup, dapat menyempurnakan perbaikan sel-sel tersebut sehingga proses penuaan dihambat. Jenis antioksidan yang diperlukan itu dapat berupa vitamin, mineral dan lain sebagainya.
Bagaimana Menghentikan Kerusakan Sel-Sel, Dalam Proses Penuaan Manusia
Sekarang telah jelas, bahwa antioksidan dapat menghentikan, menghambat, atau memperbaiki serangan radikal bebas yang mempercepat penuaan. Masuk akal, bila kita memasukkan antioksidan-antiokdisan yang cukup dan tepat untuk melindungi membran-membran sel-sel lemak, protein dan DNA genetis, di dalam batas-batas yang tak berbahaya. Apa yangdibutuhkan adalah keseimbangan antara antioksidan dan radikalbebas, sehingga radikal bebas dikendalikan untuk tidak menghancurkan sel-sel tubuh, yang berakibat kematian.
(Disadur Dari : Cermin Dunia Kedokteran No. 140, 2003)