Sampai tahun 1850 pupuk anorganik belum ditemukan, sehingga seluruh pemupukan menggunakan pupuk organik. Dapat dimaklumi tanah pada saat itu yang dipupuk dengan pupuk organik bertambah subur saja. Selain menambah unsur makro dan mikro pupuk organik terbukti baik dalam memperbaiki struktur tanah pertanian. Pupuk organik tidak lain dihasilkan dari pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia.
Kelebihan pupuk organik sebagai berikut.
1). Memperbaiki struktur tanah. Saat penguraian bahan organik dalam pupuk organisme tanah dapat sebagai perekat dan dapat mengikat butiran tanah menjadi butiran yang lebih besar.
2). Menaikkan daya serap tanah terhadap air. Bahan organik memiliki daya serap yang besar terhadap air tanah, sehingga pupuk organik berpengaruh positif terhadap hasil tanaman terutama pada musim kering.
3). Menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh organisme dalam tanah yang memanfaatkan bahan organik sebagai makanan. Dalam proses pembusukan jasad renik memperoleh makanan dan sumber tenaga. Semakin banyak pupuk organik semakin banyak pula jasad renik dalam tanah.
4). Sebagai sumber zat makanan bagi tanaman. Pupuk organik mengandung zat makanan yang lengkap tetapi kadarnya tidak setinggi pupuk anorganik, dan daya kerjanya lambat. Untuk mencapai hasil maksimal pemakaian pupuk organik hendaknya diimbangi dengan pupuk anorganik. Dengan demikian akan tercipta tanah pertanian yang kaya zat hara, strukturnya gembur atau remah, dan berwarna coklat kehitaman.
Jenis pupuk organik
Jenis pupuk organik sangat beragam dan ditentukan oleh asal bahan pembentuknya. Dari sini lahir pupuk kandang, kompos, pupuk hijau, humus, pupuk guano.
1). Pupuk Kandang
Berasal dari kotoran ternak baik padat maupun cair. Yang berasal dari feses lebih disukai dibandingkan yang berasal dai urine walaupun kandungan zat haranya lebih tinggi dari feses. Kandungan zat hara dalam pupuk kandang berbeda-beda tergantung dari jenis, usia dan makanan ternak.
Dalam pupuk kandang kita mengenal istilah pupuk panas dan pupuk dingin. Pupuk panas penguraiannya sangat cepat sehingga terbentuk panas, bahan organiknya banyak yang hilang karena menguap dan berubah menjadi gas. Pupuk dingin penguraiannya berjalan sangat lambat sehingga tidak terbentuk panas.
Untuk memperoleh pupuk kandang yang berkualitas harus mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut.
a). Dekomposisi. Penguraian zat yang ada dalam kotoran ternak menjadi zat yang dapat diserap oleh tanaman
b). Pengeringan. Dilakukan di bawah sinar matahari atau alat pengering bila cuaca mendung. Yang baik bila kadar airnya sudah menurun dari 70% menjadi 30%.
c). Pengayakan. Dilakukan untuk membuang materi-materi kasar sampai diperoleh partikel-partikel yang lebih halus.
d). Pemberantasan tanaman pengganggu. Menghilangkan benih-benih tanaman yang terbawa dalam pupuk kandang agar tidak mengganggu tanaman yang akan dipupuk misalnya dengan menggunakan obat khusus polaris.
Menggunakan pupuk kandang untuk tanaman buah-buahan dengan mengisi lubang tanam seminggu sebelum penanaman bibit. Untuk tanaman sayuran dilakukan dengan cara disebar diantara guludan, ditutup tipis dengan tanah. Ada juga menugal terlebih dahulu lalu dalam lubang tugalan diberi pupuk kandang. Untuk tanaman dalam pot pemberian pupuk kandang ¼ - ¾ bagian media tanam.
2). Kompos
Merupakan pelapukan bahan-bahan berupa dedaunan, jerami, alang-alang, rumput, kotoran hewan, sampah kota dan sebagainya. Dapat dibuat oleh manusia dengan cara-cara tertentu. Kandungan zat hara dalam kompos tergantung dari bahan yang dikomposkan, cara pengomposan, dan cara penyimpanannya. Menggunakan kompos sebagai pupuk tidak jauh berbeda dengan pupuk kandang yaitu ditebarkan atau ditaruh dalam lubang tanam.
3). Pupuk Hijau
Disebut pupuk hijau karena yang dimanfaatkan sebagai pupuk adalah hijauan yaitu bagian-bagian daun, tangkai, dan batang tanaman yang masih muda. Umumnya yang digunakan sebagai bahan pupuk hijau adalah tanaman dari golongan Leguminosae yang kaya akan unsur nitrogen.
Penggunaan tanaman Leguminosae sebagai pupuk hijau bila dibenamkan ke tanah adalah :
a). memberi pengaruh baik terhadap kehidupan jasad renik tanah.
b). memperkaya tanah dengan humus atau bahan organik tanah.
c). mengembalikan unsur hara yang tercuci.
d). menekan pertumbuhan rumput liar.
e). mencegah erosi, dan melindungi tanah dari guyuran air hujan yang berlebihan.
4). Humus
Adalah sisa tumbuhan berupa daun, akar, cabang dan batang yang sudah membusuk secara alami lewat bantuan mikroorganisme (di dalam tanah) dan cuaca (di atas tanah). Lapisan atas tanah di hutan banyak terbentuk humus. Ciri khas humus adalah berwarna hitam sampai coklat tua. Sifatnya tidak berbeda dari kompos yaitu mudah mengikat dan merembeskan air dan gembur. Oleh karena itu mudah memperbaiki tanah yang kurang beres. Cara menggunakan tidak jauh berbeda dengan kompos. Karena sulit diperoleh pemakaian hanya terbatas pada pengisi media tanaman pot. Jarang digunakan pada lahan yang luas.
5). Pupuk Guano
Bahannya berasal dari kotoran berbagai jenis burung liar dan kelelawar. Pupuk ini kaya akan berbagai unsur hara seperti N 8-13%, fosfor 5-12%, kalium 1,5-2,5%, kalsium 7,5-11%, magnesium 0,5-1%, dan sulfur 2-3,5%. Sangat baik untuk menyuburkan tanah tetapi sangat sulit diperoleh. Banyak terdapat di gua-gua kelelawar. Pemakaiannya sama saja dengan humus. Harganya bisa mencapai 7 kali lipat dari harga urea sehingga pupuk guano sering hanya digunakan pada tanaman kesayangan.
6). Pupuk organik buatan
Adalah pupuk organik yang sudah melalui proses pabrikasi dan teknologi tinggi. Pupuk yang dihasilkan bersifat organik dengan bentuk fisik dan cara kerjanya seperti pupuk anorganik atau pupuk kimia. Beberapa contoh pupuk organik buatan adalah Asri Kascing, Green Asri, Biopro SO5, MSA (Mukti Sari Asri), SNN (Super Natural Nutrition), Kompos BMF, Biofert-Plus, Mitra Flora, Agro King 2000, Albatros.
Baca selengkapnya...