(1) Substrat
Respirasi bergantung pada tersedianya substrat terutama dalam bentuk karbohidrat (amilum, glukosa). Pada tumbuhan yang persediaan kabohidratnya rendah, respirasinya juga rendah. Daun-daun yang ada pada bagian yang tersembunyi dari cahaya yang berarti proses pembentukan karbohidrat melalui fotosintesis rendah, menunjukkan adanya respirasi yang lebih rendah dari daun dibagian pucuk (yang banyak kena cahaya). Apabila karbohidrat kurang, cadangan makanan lain (protein, lemak) dapat dioksidasi hanya harus melalui proses yang lebih panjang.
(2) Temperatur
Seperti halnya kerja enzim, respirasi juga dipengaruhi oleh temperatur. Pada Oo C kecepatan respirasi sangat rendah. Kenaikan temperatursampai 35 o C atau 45o C akan meningkatkan kecepatan respirasi. Tetapi di atas temperatur tersebut kecepatannya mulai menurun, karena enzim-enzim yang diperlukan mulai ada yang mengalami denaturasi.
3) Oksigen
Karena oksigen berfungsi sebagai terminal penerimaan elektron pada daur Krebs, maka bila konsentrasinya rendah respirasi aerob dan anaerob dapat berlangsung bersamaan. Bila oksigen kadarnya dinaikkan maka respirasi aerob akan berjalan lebih cepat, sedang respirasi anaerob akan terhenti. Peristiwa ini disebut efek Pasteur.
Pengaruh oksigen terhadap respirasi tidak sama untuk spesies tumbuhan berbeda, malahan berbeda untuk organ - organ yang berbeda pada tumbuhan yang sama. Misalnya batang dan akar karena afinitas sitokrom oksidase pada mitokondria organ tersebut terhadap oksigen tinggi, mereka dapat mempertahankan laju respirasi pada konsentrasi O2 sekitar 0,05 % dari yang terdapat di udara bebas.
(4) Umur dan tipe jaringan
Respirasi pada jaringan muda lebih kuat dari pada jaringan tua. Pada jaringan yang berkembang (tumbuh) respirasi lebih tinggi dari jaringan yang sudah matang. Hal ini logis, karena respirasi merupakan penghasil energy untuk pertumbuhan dan aktivitas dalam sel.
Pada perkembangan buah muda, laju respirasi tinggi. Kemudian berangsur menurun sesuai tingkat kematangannya. Namun dalam banyak spesies (apel) menurunnya secara berangsur-angsur respirasi aerob, diikuti dengan meningkatnya respirasi anaerob, yang disebut klimakterik. Klimakterik biasanya bertepatan dengan masaknya dan timbulnya flavor (aroma) buah tersebut. Buah jenis ini dapat tahan lama setelah dipetik. Beberapa buah seperti jeruk, anggur dan nenas tidak menunjukkan klimakterik. Sehingga jenis buah ini tidak tahan disimpan.
(5) Kadar garam anorganik dalam medium
Jaringan atau tumbuhan yang dipindahkan dari air ke larutan garam akan menunjukkan kenaikan respirasi. Respirasi di atas normal semacam ini disebut respirasi garam.
(6) Rangsangan Mekanik
Daun yang digoyang - goyang menunjukkan kenaikan respirasi. Tetapi kalau ini dilakukan berulang-ulang reaksinya menurun. Kanaikan respirasi ini mungkin disebabkan oleh efek pemompaan.
(7) Luka
Terjadinya luka di suatu bagian tumbuhan menyebabkan respirasi di tempat tersebut naik, akibat terbentuknya meristem luka yang menghasilkan kalus. Kenaikan respirasi ini mungkin dapat disebabkan oleh semakin banyaknya osmosis dan difusi O2 yang masuk jaringan yang luka.