Kelenjar Endokrin Amfibi/Amphibia

Sistem endokrin Amfibi/Amphibia mirip dengan vertebrata tingkat tinggi.  Pada dasar otak terdapat glandula pituitari atau glandula hypophysa. Bagian anteriokelenjar ini pada larva menghasilkan hormon pertumbuhan. Hormon ini mengontrol pertumbuhan tubuh terutama panjang tulang. Bila seekor berudu diambil bagian anterior glandula hypophysanya, berudu tersebut tak akan tumbuh menjadi katak. Tapi bila potongan ini ditranspantasikan kembali, maka pertumbuhan akan terjadi sebagaimana mestinya.

Pemberian hormon yang dihasilkan oleh bagian  anterior glandula hypophysa ini baik secara oral maupun suntik mengakibatkan pertumbuhan raksasa Amfibi/Amphibia. Kelenjar paratiroid ada (tidak ada pada ikan), sebagai regulator kalsium dalam sistem endokrin.

Pada katak dewasa (Amfibi/Amphibia) bagian anterior glandula pituitaria ini menghasilkan hormon yang merangsang  gonad untuk  menghasilkan sel kelamin. Jika dilakukan inplantasi kelenjar ini dengan sukses pada seekor katak dewasa yang tak dalam keadaan berkembangbiak , maka mulai saat itu segera terjadi perubahan. Inplantasi pada katak betina menyebabkan hewan ini menghasilkan ovum yang telah masak. Inplantasi pada katak jantan mengakibatkan hewan ini menghasilkan sperma.

Bagian  tengah  glandula pituitaria Amfibi/Amphibia akan menghasilkan  hormon intermidine yang mempunyai peranan dalam pengatran chromorophora dalam kulit. Bagian posterior glandula pituitaria menghasilkan suatu hormon yang mengatur pengambilan air.

Glandula thyroidea Amfibi/Amphibia yang terdapat di belakang tulang rawan hyoid menghasilkan hormon thyroid yang mengatur metabolisme secara umum. Kelenjar ini menjadi besar pada berudu sebelum metamorphose menjadi katak. Jika kelenjar ini di ambil maka berudu tidak akan menjadi katak. Bila ekstrak ini disuntikan pada berudu yang secara normal memerlukan waktu dua tahun (untuk katak yang diam di daerah dingin ) untuk berubah menjadi dewasa maka waktu metamorphose ini akan dipercepat. Kelenjar tiroid tidak hanyamengatur aktivitas metabolisme tubuh tetapi dipercaya sangat penting dalam mempengaruhi periode pengelupasan lapisan luar kulit.

Kelenjar pancreas Amfibi/Amphibia di samping menghasilkan enzim juga menghasilkan hormon insuline yang mengatur metabolisme zat gula. Hormon ini juga dihasilkan  oleh sekelompok sel dalam pulau Langerhans.

Pada permukaan sebelah luar dari ginjal Amfibi/Amphibia terdapat glandulae supra renalis atau glandulae adrenalis yang menghasilkan hormon adrenalin  atau aphinephrine yang bekerja berlawanan dengan insuline (hormon adrenalin mengubah glycogen menjadi glucosa, kecuali itu menyebabkan pigmen mengumpul  sehingga kulit berwarna lebih gelap. Kelenjar adrenal, korteks dan medula bergabung tidak terpisah seperti pada ikan……….dst)


Tulisan terkait