Golongan Darah Manusia

Pada manusia terdapat dua golongan antigen yang lebih sering menyebabkan reaksi transfusi daripada golongan darah lain. Anti gen tersebut dinamakan sistem O- A-B dan sistem Rh-rh. Pada sistem O-A-B terdapat dua jenis aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Sedangkan dalam serum darah terdapat antibody (antiserum) aglutinin anti-A dan aglutinin anti-B. Jika aglutinin anti-A bercampur dengan aglutinogen A atau aglutinin anti-B dengan aglutinogen B maka akan terjadi reaksi penggumpalan (aglutinasi).

Berbeda halnya dengan sistem rhesus, jika seseorang yang memiliki golongan darah Rh- yang belum pernah terpapar oleh darah Rh+, transfusi dengan Rh+ tidak menimbulkan reaksi aglutinasi. Meskipun demikian pada tubuh orang tersebut terbentuk antibodi anti-Rh pada dua sampai empat minggu berikutnya, yang pada beberapa orang menimbulkan aglutinasi dari sel-sel yang ditransfusikan yang masih   terdapat di dalam darah. Sel-sel ini kemudian di hemolisis oleh sistem makrophag. Jadi terdapat reaksi transfusi yang lamban tetapi ringan.

Contoh lain dari sistem rhesus ini adalah peristiwa eritroblastopetalis yang disebabkan ibu yang memiliki Rh- dengan ayah bergolongan darah Rh+ mempunyai janin yang bergolongan darah Rh+ (diturunkan dari ayahnya). Karena fetus Ibu Rh+, maka Ibu membentuk aglutinin anti-Rh yang berdifusi ke tubuh janin  melalui plasenta, serta menimbalukan aglutinasi pada eritrosit fetus……….dst)


Tulisan terkait