(Artikel Sistem Reproduksi Serangga ini adalah bagian dari makalah dengan judul Kajian Fisiologi Serangga. Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah Fisiologi Serangga tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI)
Reproduksi serangga terjadi secara internal. Dalam proses menuju kedewasaannya dikenal ada pergantian bentuk yang disebut metamorfosis. Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis.
Partenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah. Sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di tubuh larva, misalnya Diptera.Dalam perkembangan menuju dewasa, Insecta mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang disebut metamorfosis. Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel telur pleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.
Organ Perkembangbiakan Betina
Ovarium terdiri dari beberapa tabung ovariol, yang pada bagian ujungnya menggulunh dan diselaputi oleh jaringan ikat sehingga tampak dari luar sebagai bulatan. Lalat tsetse hanya mempunyai satu ovariol, sedangkan rayap mempunyai 2000 buah ovariol. Bagian-bagian ovariol adalah sebagai berikut:
1. Filamen terminal: jaringan ikat yang meletakkan ovariol ke dinding tubuh.
2. Germarium: sekumpulan sel uang belum terdeferensiasi. Sel ini tumbuh menjadi bakal sel telur atau oogonium dan sel pembantu (nurse cell).
3. Vitelarium : bagian terbesar ovariol, berisi suatu urutan oosit (bakal telur). Tiap oosit dibungkus oleh satu lapis epitelium yang disebut lapisan folikel. Makin ke bawah, perkembangan telur makin lanjut.
4. Tangkai ovariol: suatu saluran pendek yang kemudian bergabung dengan pasangannya menjadi satu saluran telur yang disebut oviduct.
Berdasarkan susunan sel pembantu pada sel telur, ovariol dapat dibagi ke dalam beberapa golongan:
1. Panoistik: ovariol tidak mempunyai sel pembantu, sel telur diberi makan secara langsung oleh sel folikel.
2. Meroistik : ovariol mempunyai sel pembantu yang juga turut memberi makan sel telur.
Ovariol jenis ini masih di bagi lagi dalam:
a. Politrofik : Tiap oosit mempunyai beberapa sel pembantu dan kedua kumpulan sel ini dibungkus oleh sel folikel sehingga merupakan suatu kesatuan.
b. Teletrofik : sel pembantu tidak terdapat pada tiap telur, tetapi terkumpul pada bagian ujung ovariol. Tiap oosit dihubungkan oleh saluran-saluran dengan kumpulan sel pembantu ini.
Pelengkap Organ Reproduksi Betina
a. Reseptakulum seminis, disebut juga spermateka, suatu tempat untuk menyimpan sperma. Dengan adanya bagian ini, sperma dapat disimpan untuk beberapa lama antara waktu kawin dan waktu telur dibuahi.
b. Bursa kopulatrik, juga merupakan suatu tempat penyimpanan sperma. sperma disimpan di sini dulu sebelum dipindahkan ke resepatakulum seminalais.
c. Kelenjar pelengkap, satu atau dua pasang, disebut juga kelenjar ‘colleterial’ yang dapat mengeluarkan bahan koriol (pembungkus telur)
Organ Perkembangbiakan Jantan
Testes yang merupakan organ perkembangbiakan pada serangga jantan, terdiri dari beberapa tabung. tabung ini tidak panjang dan tidak tergulung seperti ovariol. Tiap tabung atau folikel dapat dibagi ke dalam beberapa bagian menurut tingkat pertumbuhan sel kalamin, yaitu:
1. Germarium: merupakan daerah terujung yang mengandyng sel spermatogonium, yaitu sel yang belum terdeferensiasi.
2. Daerah spermatosit: Tiap spermatogonium setelah berpindah dari germarium dibungkus oleh selapis sel somatik dan berbelah berulang-ulang. Dengan ii terbentukslah siste yang di dalamnya mengandung sel spermatosit yang berjumlah sekitar 100. kesemuanya berasal dari satu sel spermatogonium.
3. Daerah pemasakan dan reduksi.Tiap spermartosit membagi menjadi 2 spermatid dan kemudian 4. Pembelahan pertama merupakan merupakan pembelahan reduksi dengan jumlah kromosom dibagi 2.
4. Daerah perubahan. spermatid yang bulat berubah menjadi bulat dan berekor. Sekarang sel kelamin ini dinamakan spermatozoa. sel inikemudian memecah dinding sista dan keluar.
5. Vasa deferensia. sepasang saluran yang kemudian bersatu menjadi satu saluran yang disebut saluran ejakulatori.
Alat pembantu dapat berupa pertumbuhan semacam penis yang disebut aedeagus dan klasper atau alat penjepit. Terdapat juga kelenjar pembantu yang bermuara di pangkal saluran ejakulatori.
Reproduksi secara internal. Dalam proses menuju kedewasaannya dikenal ada pergantian bentuk yang disebut metamorphosis
Ada tiga bentuk metamorfosis pada serangga yaitu :.
a. Ametabola, tidak ada pergantian bentuk dan hanya dapat dilihat pertambahan besar ukuran saja. Misalnya Colembola, Thysanura dan Lepisma.
b. Hemimetabola (metamorfosis tidak sempurna), fase dimulai dari telur - larva (nimfa) – dewasa (imago). Tanpa fase pupa. Misalnya Orthoptera, Hemiptera dan Odonata.
c. Holometabola (metamorfosis sempurna), dimulai dari fase telur – larva – pupa - imago. Misalnya: Coleoptera, Diptera, Hymenoptera, dan Lepidoptera.
(DOWNLOAD makalah lengkapnya, untuk melihat penjelasan dilengkapi gambar)