Download Artikel Paruh Burung Pencabik Daging (Meat Tearer)

(Berikut ini adalah artikel dengan judul Paruh Burung Pencabik Daging (Meat Tearer). Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI. Berikut adalah gambaran tentang makalah artikel Paruh Burung Pencabik Daging (Meat Tearer) yang dimaksud)

CLASSIS AVES

Dari semua jenis hewan, burung termasuk salah satu hewan yang mudah dikenal oleh manusia karena keunikanya. Struktur yang paling menonjol pada burung adalah bulu yang khas (feathers). Berfungsi sebagai penutup tubuh dan sebagai isolator yang ikut mengatur suhu tubuh. Fungsi lainnya adalah membantu proses saat terbang. Kemampuan terbang memungkinkan burung mendiami beberapa habitat yang tidak terjangkau oleh hewan lain. Warna dan suara burung yang indah sangat menarik perhatian manusia. Nama burung yang klasik dalam bahasa Yunani adalah ornis, dan dalam bahasa latin adalah aves. Studi tentang burung disebut ornithologi. Adapun ciri-ciri dari classis Aves adalah sebagai beriku………dst (DOWNLOAD)

Baca selengkapnya...

Ciri-Ciri Kelas Aves (Burung)

(Tulisan Ciri-Ciri Kelas Aves (Burung) adalah bagian dari artikel dengan judul Paruh Burung Pencabik Daging (Meat Tearer). Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI.

Dari semua jenis hewan, burung (kelas Aves) termasuk salah satu hewan yang mudah dikenal oleh manusia karena keunikanya. Struktur yang paling menonjol pada burung adalah bulu yang khas (feathers). Berfungsi sebagai penutup tubuh dan sebagai isolator yang ikut mengatur suhu tubuh. Fungsi lainnya adalah membantu proses saat terbang. Kemampuan terbang memungkinkan burung mendiami beberapa habitat yang tidak terjangkau oleh hewan lain. Warna dan suara burung yang indah sangat menarik perhatian manusia. Nama burung yang klasik dalam bahasa Yunani adalah ornis, dan dalam bahasa latin adalah aves. Studi tentang burung disebut ornithologi.

Adapun ciri-ciri dari Kelas Aves adalah sebagai berikut :
a). Tubuhnya tertutup oleh bulu yang khas (feathers)

b). Anggota gerak (tungkai) dua pasang. Tungkai depan berupa sayap yang berfungsi untuk terbang. Tungkai belakang berfungsi untuk bertengger, berjalan atau berenang. Tiap-tiap kaki umumnya mempunyai empat buah jari.

c). Kerangkanya merupakan material yang tipis, kuat dan mengalami osifikasi yang sempurna.

d). Mulutnya berupa paruh yang menonjol dengan selubung zat tanduk.

e). Jantung terdiri dari empat ruangan (dua buah antrium dan dua buah ventriculus). Eritrosit bernukleus dengan bentuk oval dan bikonveks.

f). Bernafas dengan paru-paru dan memiliki kantong-kantong udara, kotak suara (syrinx) terdapat pada pangkal trachea.

e). Kantong air seni tidak ada, hasil ekskresi setengah padat, burung betina umumnya hanya mempunyai ovarium dan oviduct sebelah kiri saja.

f). Nervus cranialis ada 12 pasang.

g). Suhu tubuh teratur sehingga relatif tetap (homoiotherm).

h). Fertilisasinya berlangsung di dalam tubuh burung betina. Sel telur ini dibungkus oleh cangkang  yang keras. Dalam perkembangan embrionalnya terdapat selaput seperti amnion, chorion, yolk sac dan allantois.

Baca selengkapnya...

Download Artikel Tinjauan Umum Produk Rekayasa Genetika (PRG)

(Berikut ini adalah artikel dengan judul Tinjauan Umum Produk Rekayasa Genetika (PRG). Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI. Berikut adalah gambaran tentang makalah artikel Tinjauan Umum Produk Rekayasa Genetika (PRG) yang dimaksud)

TINJAUAN UMUM PRODUK REKAYASA GENETIKA (PRG)

Genetically Modified Organisms atau Produk Rekayasa Genetika (PRG) atau Organisme Hasil Modifikasi Genetik (OHMG) secara umum diartikan sebagai suatu organisme yang memiliki material genetik yang diperoleh dari teknik rekayasa genetika. Prinsip umum dalam menghasilkan PRG dilakukan dengan mengintroduksi material genetik baru ke dalam genom individu. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005 tentang Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik menyebutkan bahwa Produk Rekayasa Genetik yang selanjutnya disebut PRG adalah organisme hidup, bagian bagiannya dan atau hasil olahannya yang mempunyai susunan genetik baru dari hasil penerapan bioteknologi modern. Teknologi rekayasa genetika secara konservatif telah dilakukan seiring dengan perkembangan cabang ilmu genetika melalui proses perkawinan silang untuk mendapatkan bibit unggul....dst (DOWNLOAD)

Baca selengkapnya...

Download Artikel Taksonomi Tumbuhan Tinggi

(Berikut ini adalah artikel dengan judul Sejarah Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI. Berikut adalah gambaran tentang makalah artikel Sejarah Taksonomi Tumbuhan Tinggi yang dimaksud)

SEJARAH TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI

Makhluk hidup yang ada di bumi kita ini banyak sekali jumlahnya, ada selain itu sangat beraneka ragam pula. Sejak manusia lahir di bumi ini, ia telah sadar akan adanya dua fenomena utama itu, dan semenjak semula manusia telah berusaha untuk memahami kedua gejala itu dan mengungkapkan apakah maknanya. Kesadaran dan usaha itulah yang melahirkan salah satu cabang ilmu hayat yang sekarang disebut taksonomi. Kata taksonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani taxis(susunan, penyusunan, penataan) atau taxon (setiap unit yang digunakan dalam klasifikasi obyek biologi) dan nomos (hukum). Istilah taksonomi dikenalkan pertama kali oleh seorang ahli taksonomi tumbuhan bangsa perancis dalam tahun 1813, untuk klasifikasi tumbuhan, sehingga tidak mengherankanlah bila ada sementara yang memberikan interprestasi taksonomi sebagai teori dan praktek tentang pengklasifikasian makhluk hidup…….dst (DOWNLOAD)

Baca selengkapnya...

Download Makalah Teknik-Teknik Dalam Proses Produksi Enzim Penisilin Asilase

(Berikut ini adalah makalah dengan judul Teknik-Teknik Dalam Proses Produksi Enzim Penisilin Asilase. Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI. Berikut adalah gambaran tentang makalah Makalah Teknik-Teknik Dalam Proses Produksi Enzim Penisilin Asilase yang dimaksud)

JUDUL MAKALAH : TEKNIK-TEKNIK DALAM PROSES PRODUKSI ENZIM PENISILIN ASILASE
I. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Bioteknologi melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti mikrobiologi, biologi sel, biokimia, rekayasa genetika dan lain-lain. Khususnya dalam bidang rekayasa genetika adalah teknik dalam bioteknologi yang penerapannya sangat bermanfaat. Teknik-teknik dasar yang dikembangkan pada tahun 1970-an yang memungkinkan para ahli genetika membelah struktur gen, mengisolasi gen, memproduksi gen dan menciptakan kombinasi gen yang baru. Dengan teknik rekayasa genetika, para peneliti berhasil memaksa mikro organisme dalam waktu relatif singkat untuk menghasilkan sesuatu yang berguna untuk kebutuhan manusia. Potensi bioteknologi telah membuka pendekatan baru dalam pengembangan obat yaitu memberikan pendekatan pemecahan teknis dengan bahan baku yang terbatas melalui DNA rekombinan dan fusi sel.  Sebelum sampai ketahap manipulasi gen maka dilakukan dahulu isolasi dan identifikasi DNA....dst (DOWNLOAD)

Baca selengkapnya...

Download Makalah Kajian Penyakit Osteoporosis

(Berikut ini adalah makalah dengan judul Kajian Penyakit Osteoporosis. Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI. Berikut adalah gambaran tentang makalah Makalah Kajian Penyakit Osteoporosis yang dimaksud)

JUDUL MAKALAH : KAJIAN PENYAKIT OSTEOPOROSIS

PENDAHULUAN
Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup dari 64,71 tahun (tahun 1995-2000) menjadi 67,68 tahun (tahun 2000-2005), sehingga diperkirakan proporsi penduduk lanjut usia pada tahun 2005 akan mencapai 8,4% atau 18,4 juta jiwa. Dengan kondisi itu, Indonesia menempati urutan keempat dunia sebagai negara yang mempunyai penduduk lanjut usia paling banyak setelah China, India dan Amerika. Sebagai konsekuensinya, Indonesia menghadapi masalah-masalah penyakit yang ditimbulkan akibat lanjut usia antara lain Osteoporosis. Menurut Menkes, Osteoporosis atau keropos tulang adalah kondisi tulang menjadi tipis, rapuh, keropos dan mudah patah sebagai akibat berkurangnya masa tulang akibat bertambahnya usia….dst (DOWNLOAD)

Baca selengkapnya...

Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Osteoporosis

(Artikel Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Osteoporosis ini adalah bagian dari makalah dengan judul Kajian Penyakit Osteoporosis. Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah Kultivasi Mikroba tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI)

1. Pencegahan
Pencegahan osteoporosi meliputi:
a). Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup
b). Melakukan olah raga dengan beban
c). Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu).

Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Minum 2 gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. Sebaiknya semua wanita minum tablet kalsium setiap hari, dosis harian yang dianjurkan adalah 1,5 gram kalsium.

Olah raga beban (misalnya berjalan dan menaiki tangga) akan meningkatkan kepadatan tulang. Berenangtidak meningkatkan kepadatan tulang.Estrogen membantu mempertahankan kepadatan tulang pada wanita dan sering diminum bersamaan dengan progesteron. Terapi sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 4-6 tahun setelah menopause; tetapi jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah menopause, masih bisa memperlambat kerapuhan tulang dan mengurangi risiko patah tulang.

Raloksifen merupakan obat menyerupai estrogen yang baru, yang mungkin kurang efektif daripada estrogen dalam mencegah kerapuhan tulang, tetapi tidak memiliki efek terhadap payudara atau rahim.Untuk mencegah osteroporosis, bisfosfonat (contohnya alendronat), bisa digunakan sendiri atau bersamaan dengan terapi sulih hormon.

2. Pengobatan Osteoporosis
Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi.Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Bifosfonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis.

Alendronat berfungsi:
a). mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause
b). meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul
c). mengurangi angka kejadian patah tulang.

Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain. Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya.Obat ini tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan menelan atau penyakit kerongkongan dan lambung tertentu.

Kalsitonin dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang menderita patah tulang belakang yang disertai nyeri.Obat ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau semprot hidung. Tambahan fluorida bisa meningkatkan kepadatan tulang. Tetapi tulang bisa mengalami kelainan dan menjadi rapuh, sehingga pemakaiannya tidak dianjurkan.Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam jumlah yang mencukupi.

Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi dengan tindakan pembedahan.Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik.

Baca selengkapnya...

Penyebab Penyakit Osteoporosis

(Artikel Penyebab Penyakit Osteoporosis ini adalah bagian dari makalah dengan judul Kajian Penyakit Osteoporosis. Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah Kultivasi Mikroba tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI)

Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita.Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.

Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.

Berikut ini adalah faktor-faktor yang akan meningkatkan risiko mengalami osteoporosis:
a). Jenis kelamin perempuan

b). Ras Kaukasia atau Asia

c). Kurus dan kerangka tubuh kecil

d). Riwayat keluarga osteoporosis (misalnya, memiliki ibu dengan osteoporosis patah tulang pinggul dua kali lipat risiko patah tulang pinggul)

e). Pribadi sejarah patah tulang sebagai orang dewasa

f). Merokok

g). Konsumsi alkohol yang berlebihan

h). Kurang berolahraga

i). Diet rendah kalsium

j). Miskin gizi dan miskin kesehatan umum

k). Malabsorpsi (nutrisi tidak benar diserap dari sistem pencernaan) dari kondisi seperti celiac sariawan

l). Rendah tingkat estrogen pada wanita (seperti terjadi pada awal menopause atau dengan operasi pengangkatan kedua ovarium)

m). Kadar testosteron rendah pada pria (hipogonadisme)

n). Kemoterapi yang dapat menyebabkan menopause dini karena efek racunnya pada ovarium

o). Amenorrhea (hilangnya periode menstruasi) pada wanita muda yang berhubungan dengan estrogen yang rendah dan osteoporosis; amenore dapat terjadi pada wanita yang menjalani latihan yang sangat kuat dalam pelatihan dan perempuan dengan tubuh sangat rendah lemak, misalnya, wanita dengan anorexia nervosa

p). Peradangan kronis, karena penyakit kronis seperti radang sendi atau penyakit hati

q). Imobilitas, seperti setelah stroke, atau dari kondisi apapun yang mengganggu dengan berjalan

r). Hipertiroidisme, suatu kondisi dimana terlalu banyak hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid (seperti pada Grave's disease) atau tertelan sebagai obat hormon tiroid. Hiperparatiroidisme adalah penyakit di mana ada produksi hormon paratiroid berlebihan oleh kelenjar paratiroid, kelenjar kecil yang terletak di dekat atau di dalam kelenjar tiroid. Biasanya, hormon paratiroid mempertahankan tingkat kalsium oleh darah, sebagian, menghilangkan kalsium dari tulang.  Hiperparatiroidisme tidak diobati, hormon paratiroid yang berlebihan menyebabkan terlalu banyak kalsium untuk dihapus dari tulang, yang dapat mengakibatkan osteoporosis.

s). Bila kekurangan vitamin D, tubuh tidak dapat menyerap jumlah yang cukup kalsium dari makanan untuk mencegah osteoporosis. Kekurangan vitamin D dapat disebabkan kurangnya penyerapan usus vitamin seperti terjadi di celiac sariawan dan sirosis bilier primer.

t). Obat tertentu dapat menyebabkan osteoporosis. ). Ini termasuk jangka panjang penggunaan heparin (darah tipis), obat antiseizure seperti fenitoin (Dilantin) dan phenobarbital, dan penggunaan jangka panjang oral kortikosteroid

Baca selengkapnya...

Gejala Dari Penyakit Osteoporosis

(Artikel Gejala Dari Penyakit Osteoporosis ini adalah bagian dari makalah dengan judul Kajian Penyakit Osteoporosis. Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah Kultivasi Mikroba tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI)

Kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis), sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita tidak memiliki gejala. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.

Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan.

Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit. Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh.Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung sembuh secara perlahan

Baca selengkapnya...

Pengertian Penyakit Osteoporosis

(Artikel Pengertian Penyakit Osteoporosis ini adalah bagian dari makalah dengan judul Kajian Penyakit Osteoporosis. Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah Kultivasi Mikroba tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI)

Osteoporosis adalah suatu kondisi yang ditandai oleh penurunan densitas tulang, menurunnya kekuatan dan mengakibatkan rapuh tulang atau penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.

Osteoporosis secara harfiah menyebabkan tulang keropos normal yang kompresibel, seperti spons.Gangguan ini dari kerangka melemahkan tulang dan mengakibatkan sering patah tulang (istirahat) dalam tulang.Tulang normal terdiri dari protein, kolagen, dan kalsium yang semuanya memberikan kekuatan tulang.Tulang yang terpengaruh oleh osteoporosis dapat mematahkan (fraktur) dengan cedera yang relatif kecil biasanya tidak menyebabkan patah tulang.

Patah tulang dapat berupa dalam bentuk cracking (seperti pada patah tulang pinggul) atau roboh (seperti dalam fraktur kompresi vertebra tulang belakang).Tulang belakang, pinggul, rusuk, dan pergelangan tangan adalah area umum patah tulang dari osteoporosis meskipun patah tulang yang terkait dengan osteoporosis dapat terjadi di hampir semua kerangka tulang.

Osteoporosis adalah yang paling umum pada wanita setelah menopause, ketika itu disebut postmenopause osteoporosis, tetapi mungkin juga pada laki-laki, dan dapat terjadi pada siapa pun akibat gangguan hormon tertentu dan penyakit atau sebagai hasil dari obat-obatan, khususnya Glukokortikoid, atau disebut osteoporosis yang diinduksi glukokortikoid (SIOP atau GIOP). Mengingat pengaruhnya dalam kerapuhan risiko patah tulang, osteoporosis dapat secara signifikan mempengaruhi harapan hidup dan kualitas hidup.

Baca selengkapnya...

Download Makalah Pencegahahan Penyakit Layu Fusarium Pada Tanaman Pisang Dengan Memanfaatkan Serasah Daun Cengkeh

(Berikut ini adalah makalah dengan judul Pencegahahan Penyakit Layu Fusarium Pada Tanaman Pisang Dengan Memanfaatkan Serasah Daun Cengkeh. Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI. Berikut adalah gambaran tentang makalah Makalah Pencegahahan Penyakit Layu Fusarium Pada Tanaman Pisang Dengan Memanfaatkan Serasah Daun Cengkeh yang dimaksud)

JUDUL MAKALAH : PENCEGAHAHAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN PISANG DENGAN MEMANFAATKAN SERASAH DAUN CENGKEH
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan
Komoditas hortikultura selama ini telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan petani. Perkembangan komoditas hortikultura di Bali akhir-akhir ini mendapat perhatian besar khusus tanaman pisang karena tanaman ini banyak memberikan manfaat diantaranya pemenuhan gizi keluarga dan penambahan pendapatan petani. Pisang termasuk salah satu jenis buah-buahan yang cukup potensial di Bali, populasinya cukup besar. Selain itu, permintaan domestik cukup meningkat karena pertumbuhan penduduk, kesadaran masyarakat terhadap gizi, peningkatan pendapatan dan pendidikan masyarakat, penggunaan pisang sebagai sebagai salah satu sarana upacara keagamaan serta Bali yang menjadi daerah tujuan wisata nasional maupun internasional......dst (DOWNLOAD)

Baca selengkapnya...

Download Makalah Kajian Struktur Hati (Hepar) Manusia

Berikut ini adalah makalah dengan judul Makalah Kajian Struktur Hati (Hepar) Manusia. Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI. Berikut adalah gambaran tentang makalah Makalah Kajian Struktur Hati (Hepar) Manusia yang dimaksud.

JUDUL MAKALAH : KAJIAN STRUKTUR HATI (HEPAR) MANUSIA

BAB I
 PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Hati merupakan organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks. Hati manusia tersusun atas sel-sel hati. Sel-sel tersebut membentuk jaringan-jaringan yang kemudian dalam satu kesatuan menjadi organ hati. Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma.

Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh manusia. Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit…..dst (DOWNLOAD)

Baca selengkapnya...

Penyakit Dan Kelainan Pada Organ Hati (Hepar)

(Artikel Penyakit Dan Kelainan Pada Organ Hati (Hepar) ini adalah bagian dari makalah dengan judul Kajian Struktur Hati (Hepar) Manusia. Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah Kajian Struktur Hati (Hepar) Manusia tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI)

Penyakit dan kelainan pada hati  adalah suatu istilah untuk sekumpulan kondisi-kondisi, penyakit-penyakit dan infeksi-infeksi yang mempengaruhi sel-sel, jaringan-jaringan, struktur dan fungsi dari hati.

Penyakit-penyakit dan kelainan-kelainan hati yang kemungkinan besar terjadi pada anak-anak adalah sebagai berikut:

1). Alagille's syndrome adalah suatu kondisi dimana saluran empedu menyempit dan memburuk, terutama pada tahun pertama kehidupan.

2). Alpha 1- antitrypsin deficiency adalah suatu penyakit hati genetik pada anak yang dapat menuju ke hepatitis dan sirosis hati.

3). Biliary atresia adalah suatu kondisi dimana saluran empedu yang terbentang dari hati ke usus halus adalah terlalu kecil penampangnya atau sama sekali tidak ada.

4). Galactosemia adalah suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat mentoleransi gula-gula tertentu didalam susu. Gula-gula ini dapat memperluas, menyebabkan kerusakan yang serius terhadap hati dan organ-organ lainnya dari tubuh.

5). Hepatitis aktif kronis adalah suatu peradangan hati yang menyebabkan luka yang meninggalkan parut dan gangguan fungsi hati

6). Kanker hati adalah suatu penyakit yang dapat berasal dari kanker pada bagian tubuh lainnya yang telah menyebar ke hati

7). Neonatal hepatitis adalah hepatitis pada bayi baru lahir yang terjadi pada beberapa bulan pertama kelahiran

8). Reye's syndrome adalah suatu kondisi yang menyebabkan meluasnya lemak di hati. Pada beberapa kasus kondisi ini dikaitkan dengan penggunaan aspirin, terutama yang berhubungan dengan chickenpox, influenza, atau penyakit-penyakit lainnya dengan demam

9). Tyrosinemia adalah suatu kelainan yang menyebabkan persoalan serius dengan metabolisme hati .

10). Wilson's disease adalah suatu penyakit warisan (keturunan) yang menyebabkan meluasnya mineral tembaga di dalam hati.
           
Penyakit-penyakit hati yang kemungkinan besar terjadi pada orang dewasa termasuk:
a). Sirosis Hati
Hati yang mengalami kerusakan yang berulang-ulang dapat menjadi kerusakan permanen dalam bentuk koreng besar di hati serta ukurannya akan mengecil / mengerut / menciut. hati tidak lagi memiliki kemampuan untuk untuk menyaring racun, kotoran, obat, dan sebagainya pada darah serta tidak mampu menghasilkan zat clotting factor untuk penghenti pendarahan saat terluka.Selain itu dapat menyebabkan pendarahan usus, penurunan kemampuan mental, ada cairan tubuh pada abdomen dan kaki, dan lain-lain. Minuman keras yang beralkohol dapat menyebabkan kerusakan hati yang seperti penyakit hepatitis c kronis.

b). Penyakit Hepatitis A, B, C, D dan E
Penyakit hepatitis adalah penyakit yang berasal dari virus hepatitis atau virus lain serta bisa pula disebabkan oleh penyebab non virus seperti akibat minuman keras alkohol dan konsumsi obat tidak sesuai aturan. Hepatitis dapat menyebabkan kerusakan pada hati seperti sirosis, pengelembungan pembesaran hati, dan sebagainya.       

c). Telangiektasia Hemoragik Herediter
Teleangiektasia hemoragik herediter (Penyakit Rendu-Osler-Weber) adalah suatu kelainan yang diturunkan, yang dapat mengenai hati. Bila terkena, di dalam hati akan terbentuk teleangiektasia (pembuluh darah yang secara abnormal melebar). Pembuluh darah yang abnormal ini membentuk lintasan pendek (shunt) antara arteri dan vena. Shunt bisa menyebabkan kegagalan hati yang berat, yang selanjutnya dapat merusak dan menyebabkan terjadinya pembesaran hati. Aliran darah yang melalui shunt juga bisa menghasilkan suara bising yang berkesinambungan (bruit) bila dilakukan pemeriksaan dengan stetoskop. Sebagian dari hati membentuk jaringan parut (sirosis dan fibrosis) dan tumor non-kanker yang berasal dari pembuluh darah (hemangioma).

d). Batu empedu adalah yang mungkin dapat menyumbat saluran empedu.

e). Hemochromatosis adalah suatu kondisi yang menyebabkan tubuh menyerap dan menyimpan terlalu banyak besi. Penumpukan dari besi menyebabkan kerusakan hati dan organ-organ lainnya.

f). Penyakit cystic dari hati yang menyebabkan luka-luka dan terisi cairan di hati.

g). Porphyria adalah suatu kondisi yang menyebabkan kesalahan fungsi dalam bagaimana tubuh menggunakan porphyrins. Porphyrins adalah sangat penting pada pembuatan hemoglobin didalam sel darah merah, untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

e). Primary sclerosing cholangitis adalah suatu kondisi yang menyebabkan saluran empedu dari hati menyempit karena peradangan dan luka goresan.

f). Sarcoidosis adalah suatu penyakit yang menyebabkan suatu perluasan dari luka-luka di hati dan organ-organ lainnya dari tubuh.     

Baca selengkapnya...

Struktur Dan Fungsi Hati (Hepar) Manusia

(Artikel Struktur Dan Fungsi Hati (Hepar) Manusia ini adalah bagian dari makalah dengan judul Kajian struktur Hati Manusia. Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah Kajian Struktur Hati (Hepar) Manusiatersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI)

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati juga merupakan organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh manusia. Hati manusia terbagi menjadi 2 bagian yaitu lobus kanan dan lobus kiri.

Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedu . Empedu mengandung kolestrol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air. Sel-sel darah merah dirombak di dalam hati. Hemoglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan.

 Fungsi-Fungsi Organ Hati
Hati merupakan suatu organ kompleks yang melaksanakan berbagai fungsi vital, mulai dari mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh . Berikut adalah funsi-fungsi hati:

1). Hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.

2). Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornintin dan urea. Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun.

3). Hati mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan dalam empedu dan urin. Dalam hati glukosa yang berlebihan akan diubah menjadi glikogen dengan bantuan hormone insulin dan glukagon. Glikogen disimpan dalam hati sebagai makanan cadangan. Glikogen akan dirombak kembali menjadi glukosa oleh enzim amilase dan dilepaskan ke darah sebagai respons meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh. Hati juga berperan dalam pembentukan protrombin dan fibrinogen. Keduanya berperan dalam proses pembekuan darah.

4). Hati berfungsi sebagai tempat untuk distribusi makanan, tempat menghancurkan eritrosit , tempat penyimpanan glikogen, tempat pembentukan protrombin dan fibrinogen, penghasil empedu, menetralkan racun dan pembentukan urea.

5). Hati berperan sebagai distributor makanan karena sari makanan yang berasal dari usus diangkut dalam plasma darah melalui vena porta hepatika ke hati. Selanjutnya, sari makanan akan dinetralkan dalam hati. Zat yang sudah tidak mengandung racun dari hati akan didistribusikan ke jantung melalui vena hepatica.

6). Hati juga berperan dalam pembentukan eritrosit. Eritrosit yang telah berumur 120 hari akan dihancurkan dalam hati oleh sel-sel makrofag. Hemoglobin yang terdapat dalam eritrosit akan diuraikan menjadi hemin, Fe2+, dan globulin. Fe akan disimpan dalam hati, kemudian dikirim ke sumsum tulang merah untuk pembentukan hemoglobin baru dalam eritrosit baru. Globulin akan digunakan lagi untuk pembentukan antibodi atau hemoglobin baru.

7). Empedu yang dihasilkan oleh hati memiliki pigmen birilubin dan biliverdin yang berasal dari hemin. Birilubin dalam empedu akan mengalami oksidasi menjadi urobilin yang memberi warna coklat pada feses.

8). Fungsi hati sebagai penawar racun erat kaitannya dengan fungsi hati sebagai pembentuk urea. Hasil pencernaan protein adalah asam amino yang akan memasuki sel tubuh. Didalam sel, asam amino akan mengalami deaminasi ( lepasnya gugus NH2 ). Dari asam amino, NH3 dari sel dikeluarkan ke aliran darah. NH3 darah yang bersifat racun. Histiosit hati berfungsi menetralkan racun dengan mengeluarkan suatu senyawa asam amino ornitin.

Baca selengkapnya...

Download Makalah Kajian Paku Kawat (Lygodium scandens (L.)

Berikut ini adalah makalah dengan judul Makalah Kajian Paku Kawat (Lygodium scandens (L.). Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI. Berikut adalah gambaran tentang makalah Makalah Kajian Paku Kawat (Lygodium scandens (L.) yang dimaksud.

JUDUL MAKALAH : MAKALAH KAJIAN PAKU KAWAT (Lygodium scandens (L.)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Tumbuhan paku (atau paku-pakuan, Pteridophyta atau Filicophyta), adalah satu divisio tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi. Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun)……dst (DOWNLOAD)

Baca selengkapnya...

Download Makalah Kultivasi Mikroba

Berikut ini adalah makalah dengan judul Kultivasi Mikroba. Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI. Berikut adalah gambaran tentang makalah Kultivasi Mikroba yang dimaksud.

JUDUL MAKALAH : KULTIVASI MIKROBA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Mikrobiologi merupakan salah satu ilmu biologi yang membahas tentang mikroba, suatu kelompok besar jasad renik hidup yang beraneka ragam yang bersifat mikroskopik. Dimana untuk melihat mikroba ini diperlukan bantuan mikroskop karena tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Populasi mikroba di alam sangat besar dan kompleks. Alam sekitar kita baik udara, tanah, air juga dihuni mikroba. Keanekaragaman populasi mikroba ini meliputi mikroba yang memiliki perbedaan karakteristik maupun kegunaan. Mikroba memiliki ukuran yang sangat kecil, tetapi memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan, baik yang menguntungkan maupun merugikan. Oleh karena itu, mikroba adalah organisme yang gemar atau kerap dijadikan bahan penelitian di berbagai bidang….dst (DOWNLOAD)

Baca selengkapnya...

Media Pertumbuhan Mikroba dan Penggunaannya di Laboratorium

(Artikel Media Pertumbuhan Mikroba dan Penggunaannya di Laboratorium ini adalah bagian dari makalah dengan judul Kultivasi Mikroba. Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah Kultivasi Mikroba tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI)

Untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan  mikroba, diperlukan suatu substrat  yang disebut dengan media. Keragaman yang luas dalam hal tipe nutrisi di antara mikroba diimbangi oleh tersedianya berbagai media yang banyak macamnya untuk kultivasi. Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam media, diperlukan persyaratan tertentu, yaitu :

1). Media mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba.

2). Media mempunyai tekanan osmosis, dan pH yang sesuai untuk mikroba.

3). Media harus dalam keadaan steril.

a. Bentuk Media
Ditinjau dari bantuknya, jenis media dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1). Media padat
Media padat yaitu media yang mengandung agar. Jumlah agar yang ditambahkan tergantung kepada jenis atau kelompok mikroba yang ditumbuhkan.
2). Media cair
Umumnya media cair digunakan untuk menambah biomassa sel. Jika ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat. Media cair diperguakan untuk pertumbuhan bakteri, ragi dan mikroalga.
3). Media semi padat
Jika penambahan zat pemadat hanya setengah atau kurang dari seharusnya. Ini umumnya diperlukan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan kandungan air dan hidup anaerobik atau fakultatif  untuk menambah biomassa sel.

b. Susunan Media
Berdasarkan susunan bahan yang digunakan, media kultivasi dapat   dibedakan menjadi :
1). Media alami yaiu media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti kentang, telur, dan daging. Pada saat ini media alami yang banyak digunakan adalah dalam bentuk kultur jaringan tanaman atau hewan. Contoh penggunaan media alami adalah telur yang digunkan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan virus.
2). Media sintetik yaitu media yang disusun oleh senyawa kimia. Misalnya media untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan Clostridium.
3). Media semi sintetik yaitu media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan alami dan bahan-bahan sintesis. Misalnya kaldu nutrisi, wortel agar.

c). Sifat Media
Penggunaan media bukan hanya untuk pertumuhan dan perkembangbiakan mikroba tetapi juga untuk tujuan isolasi, seleksi, evaluasi dn diferensiasi. sehingga tiap media mempunyai spesifikasi sesuai dengan maksudnya. Berdasarkan sifatnya, media dibedakan menjadi :
1). Media umum
Media umum adalah media yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan satu atau lebih kelompok mikroba secara umum misalnya agar kaldu nutrisi untuk bakteri dan agar kentang untuk dekstrosa untuk jamur.
2). Media pengaya
Media pengaya adalah media dimana suatu jenis mikroba diberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat dari jenis lainnya yang sama-sama berada di dalam satu media. Misalnya : kaldu selenit atau kaldu tetrationat untuk memisahkan Salmonella typhi dari mikroba lain yang ada dalam feses.
3). Media selektif
Media selektif adalah media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau lebih jenis mikroba tertentu tetapi akan menghambat atau mematikan jenis-jenis lainnya. Misalnya : Media SS (Salmonella-Shigella) agar untuk menumbuhakn Salmonella dan Shigella.
4). Media diferensial
Media yang dipergunakan untuk penumbuhan mikroba tertentu serta penentuan sifat-sifatnya seperti media agar darah untuk penumbuhan bakteri hemolitik disebut media diferensial.
5). Media penguji
Media penguji dipergunakan untuk pengujian senyawa tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya media penguji vitamin, antibiotika, residu pestisida. (DOWNLOAD)

Baca selengkapnya...