Media Pertumbuhan Mikroba dan Penggunaannya di Laboratorium

(Artikel Media Pertumbuhan Mikroba dan Penggunaannya di Laboratorium ini adalah bagian dari makalah dengan judul Kultivasi Mikroba. Bila anda memerlukannya sebagai bahan referensi, makalah Kultivasi Mikroba tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI)

Untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan  mikroba, diperlukan suatu substrat  yang disebut dengan media. Keragaman yang luas dalam hal tipe nutrisi di antara mikroba diimbangi oleh tersedianya berbagai media yang banyak macamnya untuk kultivasi. Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam media, diperlukan persyaratan tertentu, yaitu :

1). Media mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba.

2). Media mempunyai tekanan osmosis, dan pH yang sesuai untuk mikroba.

3). Media harus dalam keadaan steril.

a. Bentuk Media
Ditinjau dari bantuknya, jenis media dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1). Media padat
Media padat yaitu media yang mengandung agar. Jumlah agar yang ditambahkan tergantung kepada jenis atau kelompok mikroba yang ditumbuhkan.
2). Media cair
Umumnya media cair digunakan untuk menambah biomassa sel. Jika ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat. Media cair diperguakan untuk pertumbuhan bakteri, ragi dan mikroalga.
3). Media semi padat
Jika penambahan zat pemadat hanya setengah atau kurang dari seharusnya. Ini umumnya diperlukan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan kandungan air dan hidup anaerobik atau fakultatif  untuk menambah biomassa sel.

b. Susunan Media
Berdasarkan susunan bahan yang digunakan, media kultivasi dapat   dibedakan menjadi :
1). Media alami yaiu media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti kentang, telur, dan daging. Pada saat ini media alami yang banyak digunakan adalah dalam bentuk kultur jaringan tanaman atau hewan. Contoh penggunaan media alami adalah telur yang digunkan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan virus.
2). Media sintetik yaitu media yang disusun oleh senyawa kimia. Misalnya media untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan Clostridium.
3). Media semi sintetik yaitu media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan alami dan bahan-bahan sintesis. Misalnya kaldu nutrisi, wortel agar.

c). Sifat Media
Penggunaan media bukan hanya untuk pertumuhan dan perkembangbiakan mikroba tetapi juga untuk tujuan isolasi, seleksi, evaluasi dn diferensiasi. sehingga tiap media mempunyai spesifikasi sesuai dengan maksudnya. Berdasarkan sifatnya, media dibedakan menjadi :
1). Media umum
Media umum adalah media yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan satu atau lebih kelompok mikroba secara umum misalnya agar kaldu nutrisi untuk bakteri dan agar kentang untuk dekstrosa untuk jamur.
2). Media pengaya
Media pengaya adalah media dimana suatu jenis mikroba diberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat dari jenis lainnya yang sama-sama berada di dalam satu media. Misalnya : kaldu selenit atau kaldu tetrationat untuk memisahkan Salmonella typhi dari mikroba lain yang ada dalam feses.
3). Media selektif
Media selektif adalah media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau lebih jenis mikroba tertentu tetapi akan menghambat atau mematikan jenis-jenis lainnya. Misalnya : Media SS (Salmonella-Shigella) agar untuk menumbuhakn Salmonella dan Shigella.
4). Media diferensial
Media yang dipergunakan untuk penumbuhan mikroba tertentu serta penentuan sifat-sifatnya seperti media agar darah untuk penumbuhan bakteri hemolitik disebut media diferensial.
5). Media penguji
Media penguji dipergunakan untuk pengujian senyawa tertentu dengan bantuan mikroba. Misalnya media penguji vitamin, antibiotika, residu pestisida. (DOWNLOAD)

Tulisan terkait