Kulit Amfibi/Amphibia sangat penting dalam respirasi dan proteksi. Pada kulit amphibi terdapat kelenjar kulit yang terbagi atas dua macam yaitu:
1). Glandulae mucosa (kelenjar lendir ) yang menghasilkan lendir bening untuk memudahkan katak melepaskan diri bila ditangkap.
2). Glandulae toxicon (kelenjar racun) yang menghasilkan zat racun pada tingkat tertentu dapat secara efektif mematikan hewan lain.
Racun yang terdapat pada Amfibi/Amphibia sangat bervariasi. Kodok yang hidup di laut (Bufo marinus) racunnya sangat manjur untuk membunuh anjing. Studi tentang kodok neotropik dari keluarga Dendrobatidae yang baracun, menunjukkan bahwa racun itu merupakan steroid alkaloid yang berefek pada saraf dan aktivitas otot sel korban. Tipe racun lain pada amphibi adalah neurotoksin, halusinogen, vasokonstriktor, hemolitik, dan local irritant.
Kelenjar mukus dan kelenjar racun pada Amfibi/Amphibia dikelompokkan sebagai kelenjar alveolar. Klenjar alveolar adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran pengeluran tetapi produknya dikeluarkan lewat dinding selnya sendiri secara alami. Akat tetapi ada juga beberapa amphibi yang mempunyai kelenjar alveolar tubular, kelenjar demikian sering ditemukan di ibu jari pada katak dan kodok dan terkadang juga ditemukan di bagian dadanya.
Kelenjar ini menjadi fungsional selama musim reproduksi selama musin reproduksi dan mengeluarkan cairan yang membantu pejantan dalam melekatkan diri ke betina selama musim kawin, bahkan pada salamander terdapat kelenjar tubular pada dagu pejantannya yang mengeluarkan cairan khusus untuk menarik betina selama musim reproduksi……............…dst)