Bukti Evolusi Berdasarkan Distrubusi Makhluk Hidup di Muka Bumi

Pada tahun 1876, penyelidik alam dari Inggris Alfred Wallece (yang terpisah dari Darwin) mengemukakan bahwa daerah-daerah benua di Dunia dapat dibagi menjadi menjadi enam wilayah terpisah dari wilayah utama berdasarkan populasi hewannya (gambar). Keanekaragaman terbanyak dari makluk hidup terdapat di dua wilayah tropis , yaitu Ethiopia (Afrika tropis) dan Oriental (Asia tropis dan pulau-pulau dekat lepas pantai).

Bukti fosil menunjukan bahwa wilayah-wilayah itu kebanyakan tanaman dan vertebrata dominant telah berevolusi., begitu pula wilayah Palearktik Eropa dan Asia Utara sedangkan Amerika Utara ialah wilayah Nearktik. Penyebaran tumbuhan dan hewan ked an melalaui wilayah ini sering dibatasi secara keras oleh beruknya iklim.

Kedua wilayah benua lainnya ialah Neotropis (amerika Selatan) dan Australian (Australia, Delandia Baru dan Irian). kehidupan hewan (fauna) dan tumbuhan (flora) yang tidak lazim di kedua wilayah ini dapat dijelaskan oleh isolasi intermin yang dialaminya dengan daratan didekatnya. Pada waktu itu wilayah Australia terisolasi, sedangkan wilayah Neotropos mempunyai jembatan dengan wilayah Nearktik selama dua juta tahun terakhir.

Penyebaran tumbuhan dan hewan di pulau-pulau samudra menunjang dengan kuat teori evolusi. Pulau-pulau samudra (misalnya pulau Hawai) adalah yang tidak pernah berhubungan dengan enam wilayah penyebaran dunia. Banyak pulau-pulau itu timbul dari lautan di waktu yang relatif baru (secara geologis). meskipun demikian, semua pulau-pulau tersebut mempunyai kekayaan dan keanekaragaman fauna dan flora. Jika spesies tidak bermutasi, kita akan berharap bahwa semua makluk yang menempati pulau-pulau demikian akan merupakan anggota spesies yang terdapat di benua.

Pada waktu berumur 26 tahun, Darwin mengunjungi sekelompok pulau demikian yaitu pulau Galapagos yang berhadapan dengan Ekuador. Dia menemukan bahwa burung-burung laut disana sama dengan burung-burung pulau-pulau di Pasifik. Namun Darwin juga menemukan tiga belas spesies burung daratan yang tidak dijumpai dimanapun di dunia ini.

Beberapa memiliki paruh yang besar untuk memakan biji, yang lainnya mempunyai paruh yang sesuai untuk memakan insekta. berbagai ukuran. Satu spesies memiliki paruh seperti burung pelatuk dan menggunakannya untuk membuat lubang di kayu. Akan tetapi, burung ini tidak memiliki lidah yang panjang sebagaimana pelatuk yang umum dijumpai yang menggunakan lidah untuk menangkap insekta dari kayu.

Sebagai gantinya burung ini menggunakan duri kaktus yang dipegang pada paruhnya untuk menggali insekta keluar. Dibawah keanekaragaman bentuk luar ini ketigabelas spesies burung ini adalah burung finch. Meskipun salah satu diantaranya lebih mirip warbler. Anatomi dalamnya memperlihatkan hubungan kekerabatan yang sebenarnya.

Dengan demikian kepulauan Galapagos memiliki sekelompok burung yang tidak terdapat dimanapun di dunia. Hal ini merupakan hal yang aneh bagi teori penciptaan. Jauh lebih masuk akal adalah pemikiran Darwin bahwa setiap jenis burung ini adalah hasil keturunan yang mengalami perubahan evolusi dari nenek moyang finch biasa yang secara kebetulan mencapai pulau-pulau tersebut dari daerah asalnya di amerika Selatan.

Kita telah melihat bahwa Darwin mengumpulkan beberapa macam bukti untuk memperkuat pendiriannya bahwa spesies dapat berubah dan merupakan hasil evolusi. Tetapi agaknya tidak ada bukti yang lebih penting bagi logika selain burung finch tersebut.


Tulisan terkait