Mekanisme Kerja Hormon Auksin

Istilah auksin diberikan pada sekelompok senyawa kimia yang mempunyai fungsi utama mendorong pemanjangan kuncup yang sedang berkembang.  Auksin adalah hormon yang dapat memacu perpanjangan sel yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon auksin yang pertama kali diisolasi adalah Indol Asam Asetat (IAA). Indol Asam Asetat atau IAA dihasilkan oleh organ titik tumbuh, yaitu ujung tunas, daun muda, bunga, buah, sel-sel kambium dan ujung akar.

Mekanisme kerja hormon auksin dalam mempengaruhi pemanjangan sel-sel tanaman khususnya akar yaitu auksin menginisiasi pemanjangan sel  dengan cara mempengaruhi pengendoran /pelenturan dinding sel. Auksin memacu protein tertentu  yang ada di membran  plasma sel tumbuhan untuk  memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ ini mengaktifkan enzim tertentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel.  Sel tumbuhan kemudian  memanjang akibat air  yang masuk secara osmosis.  Setelah pemanjangan  ini, sel terus tumbuh dengan mensintesis kembali material dinding sel dan sitoplasma.

Auksin diproduksi oleh koleoptil ujung tunas. Pengaruh auksin yang lain adalah dominasi apikal, yaitu pertumbuhan  ujung apikal dan penghambatan pertumbuhan tunas lateral. Secara umum hormon auksin berfungsi sebagai berikut:

1). Hormon auksin merangsang pembentukan akar dan mempertahankan sifat geotropisme negatif dari batang.

2). Hormon auksin merangsang perkembangan akar lateral dari serabut akar sehingga meningkatkan penyerapan air dan mineral.

3). Hormon auksin merangsang pembelahan sel kambium vaskuler sehingga menyebabkan pertumbuhan jaringan vaskuler sekunder.

4). Hormon auksin menyebabkan diferensiasi sel menjadi xilem hingga dapat meningkatkan transportasi mineral dan air.

5). Hormon auksin berpengaruh pada pemanjangan sel, pembelahan sel dan diferensiasi sel. Contoh bila tunas tumbuh tegak salah satu sisi disinari cahaya matahari, pertumbuhan tunas akan berbelok ke arah cahaya. Hal ini disebabkan karena auksin pada batang yang terkena sinar rusak sehingga pertumbuhan pada sisi tersebut terhambat.

6). Hormon auksin memelihara dinding sel tetap elastis, merangsang pembentukan dinding sel, tetapi tidak merangsang pembentukan dinding sel sekunder.