Proses Pembentukan Hemoglobin (Hb)

Proses pembentukan (sintesis) hemoglobin telah dimulai dalam tahap eritroblas dan terus berlangsung sampai tingkat normoblas/retikulosit. Meskipun eritrosit yang muda telah meninggalkan sumsum tulang dan masuk kedalam peredaran darah, namun pembentukan hemoglobin tetap berlangsung dalam beberapa hari berikutnya.

Pembentukan hemoglobin berlangsung beberapa tahap dan dapat diiikhtisarkan sebagai berikut :

l). 2 Suksinil-KoA + 2 Glisin membentuk senyawa Pirol

2). 4 Pirol akan membentuk senyawa Protoporfirin IX

3). Protoporfirin IX + Fe2+ membentuk senyawa Hem

4). 4 Hem + Polipeptida membentuk Rantai Hemoglobin (α atau β)

5). Rantai 2α + Rantai 2β membentuk hemoglobin A

Tiap rantai hemoglobin mempunyai berat molekul kira-kira 16000. Rantai hemoglobin ini ada variasi yang sebenarnya ditentukan oleh susunan asam amino dalam peptidanya. Berbagai jenis rantai tersebut dapat digambarkan sebagai rantai alfa (α), rantai beta (β), rantai gamma dan sebagainya. Pada umumnya rantai hemoglobin pada orang dewasa adalah hemoglobin A, dimana merupakan gabungan antara dua rantai alfa dengan dua rantai beta.

Sifat yang penting dari molekul hemoglobin adalah kemampian mengikat oksigen dengan lemah dan secara reversibel. Setiap molekul hemoglobin mengandung empat Hem, oleh karena itu satu molekul hemoglobin mengandung empat atom besi dan dapat mengangkut empat molekul oksigen.

Pengaruh Anemia Terhadap Sistem Peredaran Darah
Kekentalan darah tergantung pada kosentrasi eritrosit dalam darah. Dalam keadaan anemia berat, kekentalan darah dapat menurun sampai 1,5 kali kekentalan air (kekentalan normal darah adalah tiga kali kekentalan air). Menurunnya kekentalan darah akan mengurangi tahanan terhadap aliran darah dalam pembuluh darah perifer, sehingga memperbesar jumlah darah yang masuk kembali ke jantung.

Keadaan ini diperparah dengan terjadinya hipoksia dijaringan tubuh yang menyebabkan pembuluh-pembuluh darah pada jaringan berdilatasi, sehingga lebih meningkatkan jumlah darah yang kembali ke jantung. Peningkatan jumlah darah yang kembali ke jantung akan meningkatkan curah jantung. Jadi salah satu pengaruh utama dari anemia adalah kenaikan beban jantung.