Plasma darah adalah bagian darah yang berbentuk cair. Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul dan berbagai ion, yang meliputi glukosa sebagai sumber utama energi untuk sel-sel tubuh dan asam-asam amino. Ion-ion yang banyak terdapat dalam plasma darah adalah natrium (Na+) dan klor (Cl-). Ion-ion dan molekul tersebut akan diedarkan ke seluruh tubuh atau berfungsi untuk membantu peredaran zat-zat lainnya.
Kira-kira 7% plasma darah terdiri dari molekul-molekul protein, yaitu serum albumin 4%, serum globulin 2,7% dan fibrinogen 0,3%. Serum adalah cairan darah yang tidak mengandung fibrinogen (komponen untuk proses pembekuan darah). Protein plasma juga berperan sebagai antibodi.
Antibodi merupakan protein yang dapat mengenali dan mengikat antigen tertentu. Sedangkan antigen merupakan molekul (protein) asing yang memacu pembentukan antibodi Antibodi terbentuk jika ada antigen yang masuk ke dalam tubuh. Antibodi ini berasal dari globulin di dalam sel-sel plasma.
Antibodi bekerja melalui dua cara yang berbeda untuk mempertahankan tubuh terhadap penyebab penyakit, yaitu
1). Antibodi menyerang langsung penyebab penyakit tersebut, atau
2). Antibodi mengaktifkan system komplemen yang kemudian akan merusak penyebab penyakit penyakit tersebut.
Antibodi dapat melemahkan penyakit dengan salah satu cara berikut.
a). Aglutinasi, terbentuknya gumpalan-gumpalan yang terdiri dari struktur besar berupa antigen pada permukaanya, bakteri-bakteri, atau sel-sel darah merah.
b). Presipitasi, terbentuknya molekul yang besar antara antigen yang larut, misalnya racun tetanus dengan antibodi sehingga berubah menjadi tidak larut dan akan mengendap.
c). Netralisasi, antibodi yang bersifat antigenic akan menutupi tempat-tempat yang toksik dari agen penyebab penyakit.
d). Lisis, beberapa antibodi yang bersifat antigenik yang sangat kuat kadang-kadang mampu langsung menyerang membrane sel agen penyebab penyakit sehingga menyebabkan sel tersebut rusak.